Mohon tunggu...
widia nofa
widia nofa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Universitas PGRI Madiun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelahiran Bayi Prematur

30 Juni 2024   20:58 Diperbarui: 30 Juni 2024   21:41 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KELAHIRAN BAYI PREMATUR

Bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Bayi yang lahir prematur memiliki berbagai risiko kesehatan karena organ-organ mereka, termasuk paru-paru, otak, dan sistem pencernaan, yang mungkin belum sepenuhnya berkembang.

Di antara negara-negara lain di dunia, Indonesia menempati peringkat kelima dalam jumlah bayi yang dilahirkan dengan prematur. Pada bulan pertama kehidupan mereka pada tahun 2020, 2,4 juta anak di seluruh dunia meninggal, dengan 47% dari 6.700 bayi baru lahir meninggal hampir setiap hari.

Di Asia Tengah dan Selatan, ada 23 kematian per 1000 kelahiran hidup (21-25). Sekitar 350.000 bayi di Indonesia lahir prematur atau dengan berat badan lahir rendah setiap tahunnya. Saat ini, ada 30 juta perempuan usia subur yang mengalami kondisi energi rendah kronik dan sekitar 50% ibu hamil mengalami anemia defisiensi gizi, yang menyebabkan kelahiran bayi prematur.

Berdasarkan data Direktorat Kesehatan Keluarga tahun 2020, dari 28.158 kematian neonatus yang dilaporkan pada tahun 2020, 72,0% (20.266 kematian) terjadi pada masa neonatus. Dari seluruh kematian neonatus yang dilaporkan, 19,1% (5.386 kematian) terjadi antara 29 dan 11 bulan, 9,9%(2.506 kematian) terjadi antara 12 dan 59 bulan (Kemenkes RI, 2022).

Bayi yang dilahirkan secara prematur memiliki berat badan lahir yang rendah, dan Indonesia telah melihat banyak bayi dengan berat badan lahir yang rendah dalam tiga tahun terakhir. Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak menerima laporan dari 34 provinsi bahwa 3.632.252 bayi baru lahir (81,8%) dilaporkan ditimbang berat badannya. Sementara itu, 111.719 bayi baru lahir dilaporkan ditimbang untuk BBLR (2,5%), turun dari 129.815 bayi yang ditimbang pada tahun sebelumnya.

GAMBARAN KEMATIAN BAYI PREMATUR

Jurnal Ilmiah WIDYA Kesehatan dan Lingkungan menyatakan bahwa beberapa gambar kematian bayi prematur didasarkan pada variabel penjelas berikut:

  • Kematian bayi premature berdasarkan tipe wilayah
  • Tingkat pendidikan yang diberikan tentang kematian bayi premature
  • Kematian bayi prematur berdasarkan usia ibu

Jenis kelahiran, usia kehamilan, penolongan persalinan, komplikasi persalinan, proses persalinan, dan lokasi persalinan juga berkontribusi pada kematian bayi prematur.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMATIAN BAYI PREMATUR

Kecenderungan dari faktor-faktor yang mempengaruhi kematian bayi prematur dindonesia

- Faktor lingkungan

  • Tipe wilayah

Tingkat kematian bayi prematur meningkat tinggi diwilayah Perkotaan di bandingkan dengan perdesaan. Di 48 wilayah perkotaan, 0,82 persen bayi meninggal sebelum waktunya, sedangkan di perdesaan, 0,47 persen bayi meninggal sebelum waktunya. Hasilnya menunjukkan bahwa kematian bayi sebelum waktunya lebih sering terjadi di kota daripada diPerdesaan.

- Faktor maternal

  • Tipe kelahiran

Dengan disertasi semua variabel penjelas pada keadaan tetap tidak berubah, bayi kelahiran prematur dengan tipe kelahiran sebandung memiliki tendensi 3,3698 kali lebih tinggi untuk meninggal daripada bayi kelahiran prematur dengan tipe kelahiran tunggal.

  • Usia kehamilan

Bayi yang lahir sebelum tiga puluh dua minggu memiliki tendensi 7,249 kali untuk meninggal dibandingkan pada bayi yang lahir antara tiga puluh dua dan tiga puluh enam minggu, pada disertasi variabel penjelas.

- Faktor masa persalinan

  • Komplikasi persalinan

Dengan asumsi variabel penjelas lainnya tidak berubah, bayi yang lahir prematur memiliki kecenderungan 2,0976 kali untuk meninggal di bandingkan dengan bayi yang lahir dari Ibu yang tidak mengalami komplikasi persalinan.

FAKTOR PENYEBAB KELAHIRAN BAYI PREMATUR

Menurut ALODOKTER Beberapa hal dapat menyebabkan kelahiran prematur, seperti:

- Faktor Kesehatan ibu

  • Masalah yang berkaitan dengan pembekuan darah
  • Penyakit yang berlangsung lama seperti tekanan darah tinggi, diabetes dan penyakit lainnya
  • Terdapat penyakit kontaminasi
  • Kelainan pada bentuk rahim atau leher rahim
  • Proses pembukaan serviks yang lebih cepat
  • Tekanan pikiran
  • Terjadi keguguran pada kehamilan sebelumnya
  • Berat badan yang rendah sebelum hamil
  • Kurangnya asupan gizi
  • Sebelumnya pernah melahirkan bayi premature 
  • Didalam keluarga pernah mengalami kelahiran prematur
  • Faktor kehamilan
  • Plasenta yang tidak sesuai posisi atau tidak berfungsi dengan baik
  • Kelebihan cairan dalam ketuban
  • Terjadinya pendarahan selama kehamilan
  • Hamil melalui penggunaan bayi tabung
  • Hamil pada usia muda atau di atas empat puluh tahun
  • Pemeriksaan kandungan yang kurang benar
  • Jarak kehamilan sebelumnya yang sangat dekat
  • Faktor yang melibatkan janin
  • Hamil sebandung
  • Janin yang memiliki kelainan atau masalah kelanjutan
  • Restriksi pertumbuhan intrauterin atau IUGR

CARA MENCEGAH KELAHIRAN PREMATUR 

Menurut ALODOKTER kesehatan yang baik sebelum dan selama kehamilan sangat penting untuk menghindari kelahiran prematur. Ada beberapa cara untuk melakukan upaya ini, seperti:

  • Selalu periksa kehamilan, khususnya jika anda untuk mencegah kelahiran prematur.
  • Hindari bahan kimia, asap rokok, dan zat berbahaya lainnya selama hamil.
  • Makan makanan yang sehat, bergizi, dan seimbang sebelum dan selama kehamilan.
  • Anda harus minum cukup air putih untuk memenuhi kebutuhan cairan anda.
  • Konsumsi suplemen hanya sesuai dengan saran dokter.
  • Jika anda menderita penyakit kronis, pertimbangkan untuk mengambil obat-obatan secara teratur dan sesuai dengan anjuran dokter Anda.
  • Pertimbangkan juga jarak mengandung karena dapat menyebabakan kemungkinan kelahiran prematur jika usia kehamilannya kurang dari enam bulan.

Penullis berpendapat bahwa Kesadaran dan pemahaman tentang bayi prematur perlu ditingkatkan agar masyarakat dapat memberikan dukungan yang diperlukan, serta mendorong pemeriksaan yang bertujuan untuk meningkatkan perawatan dan hasil bagi bayi-bayi ini dalam jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun