Mohon tunggu...
Widiani Trisnaningsih
Widiani Trisnaningsih Mohon Tunggu... Guru - Guru Mapel Bahasa Inggris di SMKN 3 Metro

🖤 Alumni S-1 Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Lampung 🖤 Alumni Magister Teknologi Pendidikan Universitas Lampung 🖤 Finalis Guru Berprestasi Tingkat Nasional Jenjang SMK Tahun 2017 🖤 Peserta Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 Kemendikbud Tahun 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Relevansi Gagasan Pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan Pembelajaran Masa Kini

4 September 2023   11:35 Diperbarui: 4 September 2023   13:55 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu tujuan Pendidikan Guru Penggerak adalah bisa menciptakan guru-guru yang mampu menjadi pemimpin pembelajaran diferensiasi, baik diferensiasi konsep, proses, mau pun hasil. Dengan pembelajaran berdiferensiasi ini, kebutuhan personal siswa akan terlayani dengan baik sehingga diharapkan tujuan belajar mereka akan dapat tercapai.

 

Sebuah Ilustrasi Penerapan Pemikiran Gagasan Ki Hadjar Dewantara di Kelas

Penerapan gagasan KHD dalam pembelajaran dapat dilaksanakan dengan melalui beberapa langkah atau metode, diantaranya: 1) Membuat kesepakatan kelas; 2) Melakukan asesmen di awal pembelajaran; 3) Melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada aktifitas siswa; 4) Melaksanakan pembelajaran konstekstual; 5) Melakukan refleksi pembelajaran.

Penerapan pertama yaitu membuat kesepakatan kelas, merupakan Langkah awal untuk membuat beberapa kesepakatan Bersama antara guru dengan siswa dan siswa. Dalam hal ini guru dan siswa Bersama-sama menyampaikan aturan-aturan kelas yang diinginkan. Aturan-aturan tersebut lalu dicatat dan disahkan sebagai peraturan kelas untuk dipedomani Bersama.

Kedua, untuk menerapkan gagasan KHD dalam pembelajaran, guru perlu melakukan asesmen di awal pembelajaran. Asesmen diagnostik di awal pembelajaran ini diperlukan untuk mengidentifikasi karakteristik awal peserta didik sehingga guru dapat mengambil Langkah yang tepat dalam merencanakan pembelajaran. Asesmen diagnostic dapat dilakukan dengan metode wawancara. kuisioner, tanya jawab, pre-tes dan sebagainya.

Gagasan KHD selanjutnya dapat dituangkan dalam pembelajaran dengan melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada aktifitas siswa. Hal ini tentu saja bermuara pada pemikiran KHD bahwa guru harus menghamba pada siswa. Maksudnya, guru harus bisa merencanakan pembelajaran yang benar-benar menjadikan siswa sebagai pusat dari aktifitas pembelajaran atau menjadi sumbek belajar. Siswa harus berperan aktif, sedangkan guru hanya fasilitator belajar bagi siswanya. Suasana kelas juga harus interaktif dan menyenangkan.

Penerapan selanjutnya dari gagasan pemikiran KHD adalah melaksanakan pembelajaran konstekstual. Hal ini berkaitan erat dengan konsep kodrat alam dan kodrat jaman. Pembelajaran harus bisa menjawab kodrat alam yakni disesuaikan dengan lingkungan tempat tinggal siswa, kebutuhan Masyarakat, dan potensi alam apa yang akan mendukung proses belajar siswa. Hal ini bertujuan juga mempersiapkan siswa untuk dapat bertahan hidup dan menjawab tantangan yang ada di lingkungannya.

Sedangkan terkait dengan kodrat jaman, pembelajaran harus bisa menjawab tantangan jaman yang selalu dinamis. Artinya, siswa yang belajar pada masa kini, harus dipersiapkan untuk dapat bertahan dengan perubahan jaman di masa yang akan dating melalui proses-proses berpikir kritis, solutif, dan sigap menyikapi perubahan yang ada.

Langkah penerapan gagasan konsep Pendidikan menurut KHD yang terakhir adalah melakukan refleksi pembelajaran. Refleksi merupakan tahapan untuk memastikan bahwa siswa benar-benar belajar dan apakah tujuan belajar tersebut sudah tercapai atau belum.Refleski dapat dilakukan melalui berbagai Langkah diantaranya dengan tanya jawab, diskusi, post tes, memaparkan kembali apa yang telah dipelajari, menulis jurnal harian, dan sebagainya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun