Waktu lomba pun tiba, karena hari itu meruypakan hari kerja jadi saya yang menemani dia saat lomba. Beberapa kali beberapa kali saya mendengar dia berkata kalau dia gugup, mungkin saat dia mendapatkan nomor undian ke 6 dari 12 peserta. Saat tiba gilirannya, saya sedikit terhareu karena dia membaca cerpen tersebut sampai selesai dengan sangat baik, padahal dia belum pernah membaca cerita itu sebelumnya.Â
Berhubung peserta yang ikut lomba hanya 12 orang, jadi pengumuman langsung dilakukan hari itu juga,. Walaupun bukan saya yang mengikuti lomba, tapi saya bisa merasakan bagaimana gugupnya Siska saat mendengar pengumuman. Berkat usahnya Siska berhasil mendapatkan juara 3, saya pikir dia akan merasa sedih karena tidak bisa mendapkan juara satu, ternyata dai tetap merasa senang yang penting juara katanya.Â
Siska jadi semakin semangat membaca setelah mengikuti lomba itu, tanpa diminta pun dia akan langsung membaca buku apa pun yang ada. Saya merasa senang karena perkembangannya sangat bagus , baik saat membaca ataupun saat menulis.Â
Saya akhirnya pulang ke Lombok setelah satu bulan liburan, sedih sebenarnya karena saya juga sudah sangat dekat sama mereka. Sekarang mereka tumbuh menjadi anak yang pintar semoga kedepannya akan selalu seperti itu. Pelajaran yang dapat kita ambil, teruslah mencoba dan belajar karean sesuatu yang sulit akan menjadi gampang ketika kita terbiasa melakukannya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H