Mohon tunggu...
Widi Alste
Widi Alste Mohon Tunggu... -

belajar dan terus belajar... berusaha agar hidup lebih bermanfaat..\r\nchek me at http://widicapone.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sekarat!

9 Mei 2011   17:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:54 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dia tiupkan embun kerinduan di sela-sela nanarnya mata kala memandangi foto yang tersisip di bingkai lama. Bangunkan aku dari mimpi! Sergahku.Meski jiwa meronta, rindu semakin kejam menerjang relung hatiku. Dan impian bersamanya? Musnah.

Sudah setahun terjejal dalam putus asa, cinta yang parah. Yang hingga kini masih saja menjadi borok luka di hati. Dogma yang memuakkan menjadi penghalang antara kami. Dan Tuhan acuh diam tak berujar mendepak dalam.

Aku meraih tirai, sinar mentari menyusupi luka, aku meraung. Luka menderas. Bayang wanita masa lalu menghardik tubuh rapuhku. Dia, menyerah di dua agama yang berbeda. Aku sekarat Tuhan! Cinta membuatku kini sekarat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun