Mohon tunggu...
Widi Admojo
Widi Admojo Mohon Tunggu... Guru - Widiadmojo adalah seorang guru, tinggal di Kebumen

sedikit berbagi semoga berarti

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Dilema Pariwisata di Tengah Ancaman Virus Corona

3 Maret 2020   16:05 Diperbarui: 3 Maret 2020   16:15 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  • Wabah penyebaran virus corona, semenjak kasus pertama kali ditemukan di kota Wuhan China, sampai dengan saat ini belum ada tanda yang menggembirakan. Sebaliknya justru kasus penyebaran virus corona ini semakin mencemaskan mengepung hampir seluruh negara di dunia. Situasi ini berpengaruh luar biasa terhadap kehidupan dan aktivitas manusia. Dampak ekonomi, dan sosial juga luar biasa pengaruhnya. Bahkan ekonomi China juga dikabarkan terancam lumpuh akibat epidemi virus corona ini.

Apalagi dalam dunia pariwisata. Penyebaran virus yang susah terdeteksi dan kadang tidak dapat diduga, tentu berdampak pada  urungnya beberapa agenda pariwisata. Banyak yang akhirnya membatalkan perjalanan wisata, bisnis perhotelan, hiburan, dan destinasi wisata juga otomatis terimbas dengan adanya penyebaran virus ini.

Tentu saja, kondisi seperti ini dapat dimengerti. Hal ini karena setiap individu tidak mau ambil resiko. Sehingga dimaklumi bila kemudian banyak pembatalan-pembatalan paket wisata, dan agenda kunjungan wisata yang terpaksa ditunda atau bahkan batal sama sekali. Dampak yang sedemikian terasa juga terletak pada biro-biro perjalanan luar negeri.

Saat ini cukup sulit untuk mengharapkan kedatangan turis dari manca negara karena beberapa pemerintah di luar negeri melarang warga negaranya pergi ke luar negeri. Selain juga disebabkan adanya laranan atau pembatasan visa kunjungan ke luar negeri untuk mencegah penyebaran virus corona.

Lalu apa yang dapat dilakukan dalam situasi seperti ini? Pertama tentu memahami bahwa kondisi rumit ini memang mau tidak mau harus dihadapi. Yang bisa dilakukan barangkali adalah memberikan upaya peningkatan sterilisasi setiap kegiatan wisata atau destinasi wisata dengan beberapa langkah standar yang dapat memberi keyakinan pada pengunjung bahwa mereka cukup merasa aman dan terjamin dari pengaruh virus corona. 

Sterilisasi obyek wisata ini tentu dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metoda. Mulai yang dari penyemprotan lokasi-lokasi strategis, penyediaan tempat cuci tangan yang cukup, sampai pada antisipasi tenaga medis yang disiagakan untuk deteksi dini pengunjung atau pemakai pariwisata. Sterilisasi dari kuman dan berbagai penyakit lainnya ini sangat mendukung pulihnya kepercayaan masyarakat terhadap kekawatiran memasuki destinasi wisata.

Demikian halnya dengan insfrastruktur pendukung lainnya. Kios-kios sovenir, area-area yang mengitari obyek wisata harus terjamin dan benar-benar higienis. Dengan kata lain tidak ada keraguan untuk memasuki kawasan wisata tersebut.

Resiko yang kemungkinan muncul dari destinasi wisata terhadap wabah virus corona ini adalah adanya peluang pengunjung yang terinfeksi ke lokasi wisata. Kemudian bila tidak terdeteksi  dan tidak dikunci dengan seperangkat antisipasi, maka bisa berbahaya karena di obyek wisata selalu terdapat keramaian publik yang sulit dikendalikan bila tidak dimanage dengan baik. 

Di sinilah maka pengelola wisata perlu sangat detail dalam melakukan antisipasi disebabkan karena kegiatannya mengundang banyak orang dari berbagai kalangan yang bisa saja mereka adalah pembawa virus.

Antisipasi berupa deteksi ini sangat penting. Sebab lolosnya penyebar virus kedalam lokasi wisata bisa menjadi awal dari bencana. Seperti apa perangkat pendeteksi ini tentu saja harus dilakukan pendalaman dan pengkajian yang mendalam untuk memilih perangkat pendeteksi yang tepat efektif dan akurat.

Berikutnya adalah melakukan perbaikan internal baik fisik maupun managemen sambil menunggu perkembangan sampai dengan situasi memungkinkan. Menurunnya pengunjung atau konsumen pariwisata dapat dipergunakan sebagai waktu untuk pembenahan secarfa fisik maupun managemen agar nanti pada saat yang tepat destinasi atau paket pariwisata yang disuguhkan sudah dalam kondisi yang prima dan termanage dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun