Disisi yang berbeda rotasi berbasis zonasi ini dipandang sebagian sebagai kebijakan yang berdampak positip terutama yang berpandangan bahwa suasana baru akan membawa kinerja baru.Â
Budaya lama yang monoton, Â tidak variatip stagnan dan terkesan itu - itu saja akan menjadi berubah mana kala guru dipaksa berpindah di situasi baru yang berbeda dari sebelumnya.Â
Tantangan yang baru dengan pengelolaan baru dan berbeda dengan situasi lama menuntut pembaruan pola dan managemen profesionalitas yang tidak biasa. Kebaruan inilah yang berdampak positip bagi upaya peningkatan mutu.Â
Bahkan rotasi ini bisa saja menjadi pengurai mata rantai budaya kerja yang lamban, tidak produktif, Â dan mungkin saja sudah terbelenggu dengan mata rantai budaya korup yang sudah sedemikian menggurita.Â
Rotasi memungkinkan lingkaran sindikasi  yang kontra produktif menjadi terdelet  dengan sendirinya.  Atau setidaknya  akan merubah sistem lama yang kurang kontributif terhadap kemajuan pendidikan.Â
Dari sisi yang demikian tentu kebijakan rotasi menjadi dapat dipermaklumkan. Namun demikian penentuan rotasi secara kongkritnya tetap harus memperhatikan kajian "case by case" karena setiap individu memiliki karakteristik yang tidak selalu sama dan tentu memiliki kompleksitas sendiri sendiri.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H