Kalau demikian halnya, menghukum siswa tanpa kajian, hanya akan menimbulkan pemerkosaan paksa atas nama kedisiplinan sebagai akibat dari ketidakmampuan dalam memberikan pendidikan kedisiplinan secara baik dan profesional.
Yang dibutuhkan siswa adalah pembimbingan, pelatihan, tuntunan, dan pendekatan. Bukan hukuman. Apalagi sanksi yang memberatkan dan menghinakan.
Sering dengan bangganya oknum guru memberikan hukuman pada siswa dengan aneh-aneh. Siswa disuruh telanjang dada lari, push up, mencuci kamar mandi, dan hukuman fisik psikis lainnya yang tidak selalu dapat dipertanggungjawabkan.
Hal ini bisa menjadi permasalahan serius manakala bentuk sanksi dan hukuman tersebut, menimbulkan persoalan hukum dan pidana.
Punishmen memang kadang diperlukan, tetapi punihmen yang mendidik dan terkaji secara mendalam dan mampu dipertanggungjawabkan menjadi acuan mendasar bagi sekolah untuk tidak begitu saja mudah memberikan hukuman pada anak didiknya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H