Kemampuan pembelajar konvensional menftransfer ilmu pengetahuan yang dalam hal ini diaktori jutaan guru di Indonesia, keterjangkauannya sangat jauh ketinggalan bila disebandingkan dengan daya jangkau pembelajaran digital, sangat memungkinkan akan timbul kondisi dimana tidak lagi efektif jumlah pendidik dalam angka yang besar, karena peran pendidik pembelajar ini sudah terganti oleh peran digitalisasi pembelajaran.
Kedepan, konsekuensi revolusi digital bidang pendidikan ini dipastikan akan mengejutkan dan sangat kompleks. Pemangku kepentingan dan masyarakat perlu bersiap diri, termasuk pelaku pendidikan yang selama ini masih bercengkerama dengan pola-pola konvensional.
Sistem pendidikan yang adaptabel dengan kemajuan teknologi dan informasi ini, sudah saatnya menjadi perhatian pelaku pembelajar di negeri ini.
Mempertahankan model pembelajaran konvensional yang tidak adaptabel dan ketinggalan jaman akan membawa dampak pada peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia di masa yang akan datang.
Suka tidak suka, perubaha sudah berlangsung. Fenomena guru mengajar sudah berubah pola dan model sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi.
Dunia pendidikan akan terus tertinggal bila mana pemangku kebijakan dan pelaku pendidikan tidak segera mengeksekusi model-modeal pembelajaran yang lebih cocok dengan perubahan jaman.
Kendati dalam hal mengadabtabel perubahan ini dimungkinkan adanya permasalahan-permasalahan yang perlu juga dikelola dengan bijak dan kearifan. Akan tetapi tanpa bersedia menyesuaikan perkembangan, maka pendidikan di Indonesia akan selamanya tertinggal dari negara lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H