Mohon tunggu...
Widi Admojo
Widi Admojo Mohon Tunggu... Guru - Widiadmojo adalah seorang guru, tinggal di Kebumen

sedikit berbagi semoga berarti

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Urgensi Azas Kerahasiaan dalam Menangani Masalah Siswa

25 September 2019   22:37 Diperbarui: 25 September 2019   23:23 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru mengumpat siswa di ruang terbuka, menyampaikan data perilaku negatif kepada pendidik dan orang lain secara terbuka tanda selektif sedikitpun, hanya karena dorongan rasa jengkel atau emosi sesaat akibat kurangnya mendapat respon yang positip dari peserta didik.

Dalam konteks penanganan siswa bermasalah, asas kerahasiaan ini menjadi mutlak dijaga kehormatannya. Pengertian rahasia disini bukan berarti tertutup kaku, tanpa satu pun orang lain mengetahuinya.

Namun konteks menjaga rahasia permasalahan siswa disini dalam konteks pengungakapan detail permasalahan siswa hanya terbatas dalam bingkai mencari solusi pengentasan masalah untuk mendapatkan butir-butir analisis kajian prognosa diagnosa sampai dengan treatmen seperti apa yang harus dilakukan untuk membantu terentaskannya permasalahan siswa.

Di luar konteks bahasan itu, permasalahan yang dialami siswa harus termanage dengan sebaik-baiknya, agar terhindarkan dari suasana hilang kepercayaan peserta didik, dan bahkan hilangnya rasa aman dalam upaya pengentasan suatu masalah yang dialami peserta didik.

Dalam berbagai referensi tentang penanganan siswa bermasalah di sekolah, secara umum menjadi penting untuk tidak  diabaikan azas kerahasiaannya adalah antara lain misalnya yang berhubungan dengan data diri siswa, keterangan tentang diri siswa, catatan perilaku siswa, pkep kepribadian, kekurangan fisik, kekurangan yang berhubungan dengan kepribadian, serta yang paling sensitif adalah data tentang perkembangan dkepribadian terkait dengan pelanggaran tata tertib, ataupun pelanggaran norma lainnya.

Membicarakan permasalahan siswa secara terbuka dan tidak selektif, dapat menjadi kontra produktif dan menimbulkan permasalahan baru bila kondisi ini melahirkan rasa tidak percaya peserta didik kepada pendidiknya.

Pendidik kadang lupa untuk tidak memberikan respon berupa komentar-komentar spontan yang sebenarnya membuat kecemasan psikologis baru bagi siswa yang mengalami permasalahan.

Oleh karena itu, membicarakan permasalahan siswa harus benar-benar selektif profesional, dan tidak asal membuka informasi diri siswa tanpa arah tujuan yang jelas dan terukur untuk mencapai hasil dan kemanfaatan yang diharapkan.

Terjaminnya azas kerahasiaan terhadap permasalahan yang dialami siswa di sekolah tentunya akan menciptakan keefektifan dan menjadikan lebih efisien dalam proses penanganan permasalahan siswa.

Sehingga demikian, pemahaman azas kerahasiaan ini tentu tidak hanya menjadi fokus perhatian pada guru-guru bidang tertentu, tetapi berlaku pada semua stake holder pendidikan yang berkomitmen untuk membantu permasalahan siswa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun