Mohon tunggu...
Widia Aprina Siburian
Widia Aprina Siburian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Babinsa jadi Guru BK

25 Oktober 2023   21:33 Diperbarui: 25 Oktober 2023   21:38 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://news.detik.com/

2.Langkah kelompok kami sebagai guru BK :

*Ikut serta dan aktif sebagai penerus Guru BK . Dan memulai dari hal-hal kecil seperti penerapan / praktek 4 kompetensi dasar Guru BK dikehidupan sehari-hari, dengan adanya hal ini peran guru BK tidak melemah baik dibagian profesi maupun dilapangan kerja.

*Cara saya adalah dengan melakukan pendekatan terhadap siswa-siswa agar mau lebih terbuka dengan guru bk, dengan memberikan mereka rasa aman ketika mereka membutuhkan tempat bercerita dan memberikan rasa kepercayaan didalam diri mereka agar tidak memiliki rasa takut untuk menceritakan masalah mereka. Karena yang saya lihat dan amati di dalam sekolah saya kemarin banyak siswa-siswa yang enggan untuk menceritakan masalah mereka kepada guru BK. Oleh karena itu saya selaku guru bk harus memberikan rasa aman kepada anak didik saya

(Ghozi pitanashid)

*Cara saya sebagai guru dalam mengatasi hal tersebut adalah menguasai 4 kompetensi dasar guru BK dan saya juga akan menguasai asas-asas BK. Yang dimana dari kompetensi dasar saya akan menerapkan keprofesionalan saya sebagai guru BK dengan menerapkan asas-asas BK , sebagai contohnya melakukan asas kesukarelaan dalam mendengarkan klien saya dan mengajak klien saya untuk terbuka didalam layanan individu yang artinya terbuka kepada masalah klien dan melakukan asas kerahasiaan agar klien selalu nyaman untuk melakukan sesi layanan.(Widia Aprina Siburian)

*Tidak hanya melakukan teori saja tetapi juga melakukan praktek lapangan. Dimana seorang guru BK ikut memantau kondisi dari lingkungan sekolah, masyarakat dan keluarga. Dan perlu kita tahu kasus pembulyan itu tidak terjadi didepan mata kita tetapi, ditempat yang jarang kita pantau dan kita diharapkan lebih peka terhadap kondisi lingkungan.

*Sebagai guru BK kita tidak menerapkan hukuman sebagai akhir dari penyelesaian masalah tapi, dengan melakukan konseling kepada klien sehingga klien kita tidak takut untuk berbicara atau konsultasi kepada guru BK.

*Dan mencegah pandangan publik akan guru BK sebagai ahli dibagian masalah menghukum siswa tetapi, dengan pelayanan yang kita berikan pandangan orang terhadap guru BK itu berubah menjadi sosok yang menginspirasi lewat pengembangan potensi klien.

https://news.detik.com/
https://news.detik.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun