Mohon tunggu...
Widia Agustin
Widia Agustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya widia asgutin bisa di panggil widia, saya salah satu mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah Mataram, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Pendidkan Guru Sekolah Dasar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengungkap Tantangan dalam Perkembangan Sosial-Emosional

18 Januari 2025   07:13 Diperbarui: 18 Januari 2025   07:13 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

#### b. **Pengaruh Lingkungan**

Lingkungan keluarga yang tidak stabil, pola pengasuhan yang tidak mendukung, atau adanya kekerasan dalam rumah tangga bisa menjadi faktor pemicu gangguan sosial-emosional. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh stres, kecemasan, atau ketidakpastian lebih berisiko mengalami gangguan ini. Selain itu, bullying atau pengalaman traumatis lainnya juga dapat memengaruhi perkembangan emosional anak.

#### c. **Faktor Psikologis**

Pengalaman traumatis atau ketidakmampuan untuk mengatasi perasaan yang kuat (seperti kemarahan, kesedihan, atau kecemasan) juga dapat memengaruhi perkembangan sosial-emosional. Anak yang tidak diajari cara mengelola emosi sejak dini mungkin mengalami kesulitan dalam membangun hubungan sosial yang sehat.

### 4. **Solusi untuk Mengatasi Gangguan Sosial-Emosional**

Menangani gangguan dalam perkembangan sosial-emosional memerlukan pendekatan yang holistik dan personal. Beberapa solusi yang dapat membantu antara lain:

- **Terapi Psikologis:** Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah salah satu metode yang efektif untuk menangani gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan perilaku. Terapi ini membantu individu mengubah pola pikir negatif dan mengembangkan strategi untuk mengelola perasaan mereka.
 
- **Dukungan Keluarga:** Keterlibatan keluarga sangat penting dalam mendukung perkembangan emosional anak. Pengasuhan yang penuh kasih sayang dan komunikasi terbuka dapat membantu anak merasa aman dan dihargai.

- **Intervensi Pendidikan:** Program pendidikan khusus atau terapi berbasis sekolah dapat memberikan dukungan tambahan bagi anak-anak dengan gangguan spektrum autisme atau gangguan perilaku.

### 5. **Kesimpulan**

Gangguan dalam perkembangan sosial-emosional dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang, tetapi dengan pendekatan yang tepat, gangguan tersebut dapat dikelola. Mengidentifikasi gangguan sejak dini, memberikan dukungan yang tepat, serta menciptakan lingkungan yang mendukung, adalah langkah-langkah penting dalam membantu individu untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang sehat. Dukungan dari keluarga, sekolah, dan masyarakat dapat menjadi kunci untuk menciptakan perkembangan sosial-emosional yang positif bagi semua individu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun