Mohon tunggu...
Widia Agustin
Widia Agustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya widia asgutin bisa di panggil widia, saya salah satu mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah Mataram, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Pendidkan Guru Sekolah Dasar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lingkungan dan Budaya: Kunci Pembentuk Emosi dan Sosial kita

18 Januari 2025   05:26 Diperbarui: 18 Januari 2025   05:26 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

**Peran Lingkungan dan Budaya dalam Perkembangan Sosial-Emosional**

Perkembangan sosial-emosional seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah lingkungan dan budaya. Kedua aspek ini memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk cara individu berinteraksi dengan orang lain, mengelola emosi, serta membangun identitas diri. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana lingkungan dan budaya berkontribusi pada perkembangan sosial-emosional, serta bagaimana keduanya saling berinteraksi dalam membentuk kepribadian dan perilaku seseorang.

### 1. **Lingkungan sebagai Faktor Penentu**

Lingkungan tempat seseorang dibesarkan---baik itu keluarga, sekolah, maupun masyarakat---memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan sosial-emosional. Sejak masa kanak-kanak, individu mulai belajar tentang cara berinteraksi dengan orang lain melalui pengamatan dan pengalaman langsung dalam lingkungan sekitar mereka.

#### a. **Lingkungan Keluarga**

Keluarga adalah unit pertama yang mempengaruhi perkembangan sosial-emosional anak. Sebagai tempat pertama anak belajar tentang kasih sayang, kepercayaan, dan keterampilan sosial, pola interaksi dalam keluarga dapat membentuk dasar dari hubungan interpersonal anak di masa depan. Anak yang tumbuh di lingkungan keluarga yang penuh dengan kasih sayang dan komunikasi yang terbuka cenderung lebih mampu mengelola emosinya dengan baik dan membangun hubungan sosial yang sehat.

Sebaliknya, anak yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan konflik, kekerasan, atau ketidakstabilan emosional mungkin mengalami kesulitan dalam mengelola perasaan dan membentuk hubungan yang positif dengan orang lain. Lingkungan keluarga yang mendukung perkembangan emosional dapat membantu anak merasa aman dan dihargai, yang kemudian berkontribusi pada pembentukan harga diri yang sehat.

#### b. **Sekolah dan Teman Sebaya**

Sekolah adalah lingkungan kedua yang sangat berpengaruh dalam perkembangan sosial-emosional anak. Di sekolah, anak belajar untuk berinteraksi dengan teman sebaya, berkolaborasi dalam kelompok, dan mengelola konflik yang mungkin muncul. Pengalaman-pengalaman ini mengajarkan anak untuk menyesuaikan diri dengan berbagai perasaan, seperti rasa cemas, marah, atau kecewa, serta bagaimana cara menghadapinya.

Teman sebaya juga memainkan peran penting dalam membantu anak mengembangkan keterampilan sosial, seperti berbagi, bekerja sama, dan menyelesaikan masalah secara kolektif. Interaksi dengan teman-teman sebaya juga memberikan kesempatan untuk belajar empati dan memahami perspektif orang lain, yang sangat penting dalam perkembangan sosial-emosional.

### 2. **Budaya dan Pengaruhnya dalam Perkembangan Sosial-Emosional**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun