Mohon tunggu...
Widia Agustin
Widia Agustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya widia asgutin bisa di panggil widia, saya salah satu mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah Mataram, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Pendidkan Guru Sekolah Dasar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lingkungan dan Budaya: Kunci Pembentuk Emosi dan Sosial kita

18 Januari 2025   05:26 Diperbarui: 18 Januari 2025   05:26 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Budaya adalah aspek lain yang memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan sosial-emosional. Nilai-nilai budaya yang berlaku dalam suatu masyarakat menentukan cara orang berpikir dan merasakan tentang hubungan sosial, serta bagaimana emosi dipahami dan diekspresikan.

#### a. **Norma Sosial dan Pengaturan Emosi**

Setiap budaya memiliki norma sosial yang mengatur perilaku dan ekspresi emosi. Di beberapa budaya, ekspresi emosi yang terbuka dan eksplisit mungkin dianggap wajar, sementara di budaya lain, pengendalian diri dan penghindaran konfrontasi emosional lebih dihargai. Hal ini memengaruhi cara individu mengelola perasaan mereka dan berinteraksi dengan orang lain.

Sebagai contoh, dalam budaya Barat yang cenderung lebih individualistis, ekspresi perasaan seperti marah atau kecewa sering dianggap sebagai hal yang sah dan perlu diekspresikan. Sebaliknya, dalam budaya Timur yang lebih kolektivistik, kontrol diri dan menjaga keharmonisan dalam hubungan sering kali lebih ditekankan, sehingga emosi-emosi seperti frustrasi atau ketidaksetujuan mungkin lebih jarang diekspresikan secara terbuka.

#### b. **Peran Gender dalam Perkembangan Sosial-Emosional**

Budaya juga mempengaruhi pemahaman tentang peran gender, yang pada gilirannya dapat memengaruhi perkembangan sosial-emosional individu. Dalam banyak budaya, ada harapan yang berbeda terhadap cara laki-laki dan perempuan mengekspresikan emosi mereka. Misalnya, dalam beberapa masyarakat, laki-laki mungkin lebih diajarkan untuk menahan emosi seperti kesedihan atau takut, sementara perempuan lebih diterima untuk menunjukkan emosi secara terbuka. Harapan-harapan ini dapat memengaruhi bagaimana individu mengelola perasaan mereka dan bagaimana mereka berhubungan dengan orang lain.

### 3. **Interaksi antara Lingkungan dan Budaya**

Lingkungan dan budaya tidak berdiri sendiri, melainkan saling berinteraksi dan memengaruhi perkembangan sosial-emosional individu. Misalnya, seorang anak yang tumbuh dalam keluarga yang mengajarkan nilai-nilai budaya tertentu, seperti pentingnya rasa hormat kepada orang yang lebih tua, akan membawa nilai-nilai tersebut ke dalam interaksi sosial mereka di sekolah atau dalam kelompok teman sebaya. Sebaliknya, norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat atau sekolah juga dapat membentuk cara orang berperilaku dalam konteks budaya mereka.

Interaksi antara lingkungan dan budaya ini menunjukkan bahwa perkembangan sosial-emosional tidak dapat dipandang hanya dari satu aspek saja. Perkembangan ini adalah hasil dari proses yang dinamis, yang melibatkan berbagai faktor yang saling berhubungan.

### 4. **Kesimpulan**

Lingkungan dan budaya memainkan peran yang sangat penting dalam perkembangan sosial-emosional seseorang. Lingkungan keluarga, sekolah, dan teman sebaya memberikan dasar untuk pembelajaran keterampilan sosial dan pengelolaan emosi, sementara budaya memberikan kerangka nilai dan norma yang mempengaruhi cara emosi diekspresikan dan hubungan sosial dibangun. Kedua faktor ini saling berinteraksi dan membentuk cara individu berperilaku dan berhubungan dengan orang lain. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan menghargai peran lingkungan dan budaya dalam membantu individu mencapai perkembangan sosial-emosional yang sehat dan harmonis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun