Mohon tunggu...
Widia Agustin
Widia Agustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya widia asgutin bisa di panggil widia, saya salah satu mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah Mataram, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Pendidkan Guru Sekolah Dasar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fondasi Kesehatan Emosional Anak menurut Mary Ainsworth & Jhon Bowbly

17 Januari 2025   18:13 Diperbarui: 17 Januari 2025   18:13 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

**Teori Attachment: Fondasi Kesehatan Emosional Anak menurut Mary Ainsworth dan John Bowlby**

Teori attachment (keterikatan) adalah salah satu teori psikologi yang paling berpengaruh dalam memahami perkembangan sosial dan emosional anak. Diperkenalkan oleh psikolog John Bowlby dan diperluas oleh Mary Ainsworth, teori ini memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya hubungan emosional yang terbentuk antara anak dan pengasuhnya, terutama pada tahun-tahun pertama kehidupan. Penelitian mereka menggambarkan bagaimana kualitas keterikatan anak terhadap pengasuh mempengaruhi perkembangan emosional, sosial, dan kognitif sepanjang hidupnya.

### Asal Mula Teori Attachment

John Bowlby, seorang psikolog asal Inggris, mengembangkan teori attachment pada akhir 1950-an dan awal 1960-an. Ia berpendapat bahwa anak memiliki dorongan biologis untuk membentuk ikatan emosional yang kuat dengan pengasuh utama, biasanya ibu. Bowlby menghubungkan proses keterikatan ini dengan mekanisme adaptif yang membantu kelangsungan hidup manusia. Menurut Bowlby, anak yang merasa aman dan terlindungi akan lebih cenderung untuk menjelajah dunia sekitarnya, mengembangkan keterampilan sosial, dan membentuk hubungan interpersonal yang sehat di masa depan.

Bowlby menyarankan bahwa keterikatan ini tidak hanya terbatas pada aspek emosional, tetapi juga pada aspek biologis, dimana adanya hubungan yang aman dengan pengasuh membantu anak merasa lebih terlindungi, yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan fisik dan psikologis anak. Bowlby melihat bahwa hubungan ini berfungsi sebagai “basis aman” yang memungkinkan anak untuk mengeksplorasi lingkungannya dan membangun kemampuan kognitif serta sosial.

### Mary Ainsworth dan Penelitiannya

Mary Ainsworth, seorang psikolog asal Amerika yang bekerja bersama Bowlby, mengembangkan penelitian lebih lanjut tentang teori attachment. Ainsworth terkenal karena eksperimen "Strange Situation" yang ia kembangkan pada awal 1970-an. Eksperimen ini dilakukan untuk mengamati bagaimana bayi bereaksi terhadap situasi yang berbeda, yang menguji bagaimana mereka merespons perpisahan dan reuni dengan ibu mereka dalam situasi yang agak asing. Dari penelitian ini, Ainsworth mengidentifikasi tiga pola utama keterikatan yang dapat dilihat pada bayi, yang kemudian dikenal sebagai pola attachment yang berkelanjutan.

1. **Attachment Aman**: Anak dengan pola ini merasa nyaman saat berada di dekat ibu mereka, tetapi juga cukup mandiri untuk menjelajahi lingkungan baru. Ketika ibu meninggalkan ruangan, mereka merasa cemas, tetapi bisa tenang kembali dan merasa nyaman begitu ibu kembali. Anak dengan attachment aman menunjukkan perkembangan sosial dan emosional yang sehat karena mereka merasa dunia ini aman untuk dieksplorasi dan mereka dapat kembali ke ibu mereka untuk mendapatkan kenyamanan saat dibutuhkan.

2. **Attachment Tidak Aman-Tidak Terorganisir**: Pola ini ditemukan pada anak-anak yang mengalami kebingungannya ketika berinteraksi dengan ibu mereka. Mereka mungkin merasa cemas dan bingung saat ibu meninggalkan mereka dan tidak menunjukkan pola yang konsisten dalam berinteraksi dengan ibu. Anak-anak ini mungkin memiliki pengalaman traumatis atau ketidakstabilan emosional yang mengganggu perkembangan keterikatan mereka.

3. **Attachment Tidak Aman-Terhindar**: Anak dengan pola ini cenderung tidak menunjukkan banyak emosi atau respons terhadap kepergian ibu mereka dan lebih cenderung menghindari kontak fisik dengan ibu saat reuni. Anak-anak ini bisa jadi merasa tidak diperhatikan atau merasa tidak aman dalam hubungan mereka dengan ibu, mungkin karena ibu tidak konsisten atau responsif terhadap kebutuhan emosional anak.

4. **Attachment Tidak Aman-Anxious Ambivalent**: Anak-anak dengan pola ini sangat bergantung pada ibu mereka dan merasa sangat cemas saat berpisah, namun saat kembali, mereka bisa menunjukkan perilaku ambivalen seperti menghindari ibu atau sulit merasa tenang meskipun ibu sudah kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun