Mohon tunggu...
Widia Agustin
Widia Agustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya widia asgutin bisa di panggil widia, saya salah satu mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah Mataram, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Pendidkan Guru Sekolah Dasar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Kecerdasan Sosial-Emosional: Kunci Kesuksesan dalam Hidup

17 Januari 2025   12:53 Diperbarui: 17 Januari 2025   12:53 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Individu yang mampu mengenali dan memahami emosi mereka sendiri cenderung lebih efektif dalam berkomunikasi. Misalnya, seorang anak yang memahami bahwa ia merasa kesal karena permainan direbut temannya lebih mungkin untuk menyelesaikan konflik secara konstruktif dibandingkan anak yang melampiaskan emosi tersebut dengan agresi.

Tantangan dalam Perkembangan Sosial-Emosional

Perkembangan sosial-emosional tidak selalu berjalan mulus. Ada berbagai tantangan yang dapat menghambat proses ini, seperti:
1.Tekanan Sosial: Anak-anak dan remaja sering menghadapi tekanan dari teman sebaya yang dapat memengaruhi kemampuan mereka dalam membuat keputusan yang tepat.
2.Kesehatan Mental: Gangguan seperti kecemasan atau depresi dapat menghalangi seseorang untuk berinteraksi secara positif dengan lingkungannya.
3.Trauma atau Pengalaman Negatif: Pengalaman hidup yang berat, seperti kekerasan atau kehilangan, dapat meninggalkan dampak jangka panjang pada kemampuan sosial-emosional seseorang.

Pengaruh Sosial-Emosional dalam Dunia Modern

Di era digital, perkembangan sosial-emosional menjadi semakin penting. Interaksi manusia kini tidak hanya terjadi secara langsung tetapi juga melalui media sosial dan teknologi. Oleh karena itu, kemampuan untuk mengekspresikan emosi secara tepat dan memahami perasaan orang lain dalam konteks virtual menjadi tantangan baru yang harus dihadapi. Pendidikan sosial-emosional (SEL) kini juga mencakup pengajaran tentang literasi digital dan etika dalam berinteraksi secara daring.

Dengan memperkuat keterampilan sosial-emosional sejak dini, individu dapat menghadapi dinamika kehidupan modern dengan cara yang sehat dan produktif. Perkembangan ini tidak hanya bermanfaat bagi individu tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun