Sudah berapa tahun kita menempuh Pendidikan? 10 tahun? 20 tahun? Atau bahkan saat ini sedang mengejar berbagai gelar sarjana guna memenuhi sebuah aktualisasi diri. Selama menjadi murid, kita dihadapkan pada berbagai karakter guru. Karakter tersebut bisa menjadi ciri khas atau bahkan julukan bagi kita dalam mengingatnya. Sehingga ketika sudah lulus menempuh Pendidikan tertentu kita akan mengenang kembali apa yang membekas dari guru tersebut.
Menjadi guru adalah profesi yang mulia, semua indra bekerja. Mata, telinga, tangan, kaki, bahkan hati nurani yang bekerja paling keras untuk menjadi guru yang peka akan keadaan. Tidak ada jam kerja bagi seorang guru. Pagi mengajar, siang menyiapkan bahan ajar dan mengoreksi hasil kerja siswa, bahkan ketika malam masih menerima pesan singkat seputar sekolah dan nilai-nilai siswa.
Mulianya menjadi guru tertulis dalam Al Qur’an surah Al Imran
وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
Artinya: “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran: 104).
Memuliakan seorang guru adalah kewajiban kita sebagai murid yang pernah menimba pengetahuan. Peringatan hari guru hanya sebuah simbolisasi dari salah satu bentuk penghargaan terhadap guru. Namun seyogyanya yang paling terpenting kita selalu menjaga adab kita terhadap guru dalam menuntut ilmu. Berikut ini beberapa karakter guru yang dicintai diantara :
1. Menjadi pendengar yang baik
Seorang siswa tidak hanya ingin mendapatkan nilai yang bagus. Namun juga ingin diakui kehadirannya, usahanya, dan diberi reward baik secara verbal maupun non verbal.
2. Menjadi tauladan lewat perbuatan
Guru yang baik akan mencontohkan adab-adab kebaikan bukan hanya lewat kata, namun juga lewat kebiasaannya sehari-hari. Baik perkataan dan perbuatannya akan menjadi role model bagi siswanya.
3. Mengikuti zaman
Guru yang adaptable adalah guru yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Siswa akan menyukai pembelajaran yang Hi-Tech dan tidak membosankan. Apalagi dengan kurikulum merdeka guru mampu mengeksplore pembelajaran yang lebih variatif dan inovatif. Misalnya saja dalam evaluasi pembelajaran guru tidak selalu menerapkan pembelajaran paper and pencil namun bisa melalui Quiziz atau teknik berbasis IT lainnya.
4. Tak lupa ucapan Maaf dan Terima kasih
Sebagai seorang guru dua kata ini jangan pernah terlewat. Usaha siswa sekecil apapun harus kita apresiasi dengan ucapan terimakasih. Sebaliknya jika kita pernah melakukan kesalahan, sebagai seorang guru harus mengakuinya dan meminta maaf. Misalnya kesalahan dalam menyampaikan materi ajar, dalam berpendapat, dsb. Hal itu menjadi contoh baik bagi siswa.
Demikian tulisan ini saya dedikasikan untuk guru yang berjuang siang dan malamnya demi membentuk generasi berkarakter dan tangguh di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H