Mohon tunggu...
Widia EkaPutri
Widia EkaPutri Mohon Tunggu... Lainnya - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara, Analisis Isu Kontemporer dan Kesiapsiagaan Bela Negara

26 Juni 2024   12:09 Diperbarui: 26 Juni 2024   12:09 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Permasalahan utama yang dihadapi dalam penerapan wawasan kebangsaan dan bela negara di Indonesia adalah kurangnya kesadaran dan pemahaman di kalangan masyarakat, terutama generasi muda. Banyak yang belum memahami pentingnya nilai-nilai kebangsaan dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, isu-isu kontemporer seperti korupsi, narkoba, terorisme dan radikalisme, pencucian uang, proxy war, serta kejahatan komunikasi massa (cyber crime, hate speech dan hoax) semakin memperparah kondisi ini. Korupsi mengakibatkan melambatnya pertumbuhan ekonomi negara, menurunnya investasi, meningkatnya kemiskinan serta meningkatnya ketimpangan pendapatan. Disisi lain, narkoba dapat mengancam ketahanan nasional. Radikalisme dapat mengancam integritas nasional, sementara hate speech dan hoax dapat merusak kepercayaan publik dan mengganggu stabilitas sosial. sementara itu, pencucian uang dapat mengancam stabilitas perekonomian dan merusak integritas sistem keuangan.

Tantangan yang dihadapi dalam upaya mengatasi permasalahan ini sangat kompleks. Pertama, ada tantangan pendidikan dan penyuluhan. Sistem pendidikan yang ada saat ini belum sepenuhnya mampu menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan bela negara secara efektif. Kurikulum yang ada seringkali tidak relevan dengan kebutuhan zaman atau tidak mampu menarik minat generasi muda. Kedua, tantangan teknologi dan informasi. Di era digital, arus informasi bergerak sangat cepat dan seringkali tidak dapat dikendalikan, sehingga penyebaran hoax dan propaganda negatif menjadi lebih mudah dan lebih cepat menyebar. Ketiga, tantangan sosial dan budaya. Berbagai perbedaan etnis, agama, dan budaya di Indonesia bisa menjadi potensi konflik jika tidak dikelola dengan baik, namun juga bisa menjadi kekuatan jika diarahkan dengan benar.

Untuk mengatasi permasalahan dan tantangan ini, diperlukan upaya yang terintegrasi dan berkelanjutan. Pertama, dalam bidang pendidikan, perlu ada revisi kurikulum yang lebih fokus pada penanaman nilai-nilai kebangsaan dan bela negara sejak dini. Pendidikan karakter harus menjadi bagian integral dari sistem pendidikan nasional, dengan metode yang lebih aplikatif, kreatif dan inovatif agar dapat menarik minat siswa. Selain itu, program-program ekstra kurikuler yang mengajarkan kepemimpinan, kerja sama, dan cinta tanah air juga harus ditingkatkan. Kedua, pemerintah dan masyarakat perlu berkolaborasi dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk melawan penyebaran hoax dan propaganda negatif. Literasi digital harus ditingkatkan agar masyarakat dapat memilah informasi dengan bijak dan tidak mudah terprovokasi. Ketiga, dalam menghadapi tantangan sosial dan budaya, diperlukan pendekatan inklusif yang menghargai keberagaman sebagai kekuatan bangsa. Dialog antarbudaya dan antar agama harus terus didorong untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan.

Kesiapsiagaan bela negara juga menjadi aspek penting dalam menghadapi isu-isu kontemporer. Ini bukan hanya tentang kesiapan militer, tetapi juga kesiapan seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi dalam mempertahankan kedaulatan negara. Program bela negara harus mencakup pelatihan dan edukasi yang melibatkan masyarakat luas, sehingga setiap warga negara merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan mempertahankan negara. Pemerintah perlu memperkuat koordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk memastikan kesiapsiagaan yang komprehensif, mulai dari aspek fisik, mental, hingga spiritual.

Menghadapi era VUCA membutuhkan upaya kolaboratif dan terintegrasi dari seluruh elemen masyarakat. Dengan membangun generasi yang tangguh melalui penanaman wawasan kebangsaan, kesiapsiagaan bela negara, dan kemampuan analisis isu kontemporer, Indonesia dapat lebih siap menghadapi berbagai tantangan dan perubahan di masa depan. Masyarakat yang memiliki modal insani yang kuat akan mampu beradaptasi dengan cepat, mengatasi berbagai ancaman, dan tetap menjaga keutuhan serta kedaulatan negara di tengah dinamika global yang terus berubah. Modal insani yang kuat menjadi kunci utama dalam menjaga kedaulatan bangsa dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun