Coach Dodi, 37 tahun pelatih GARUDA JUNIOR, bahkan harus melakukan seleksi pada timnya untuk mendaftarkan 30 nama sebagai batas maksimal yang dapat didaftarkan sebagaimana ditetapkan panitia IJL. "Kita mau ada pembuktian karena selama ini banyak yang menganggap Garuda  Junior tidak bisa ikut IJL akibat faktor biaya. Padahal hanya karena  kuota pemain yang belum siap," jelas sang pendiri, Fernando A Yohanes atau Nando Fay, sapaan akrabnya.Â
Kekuatan SSB dengan jersey merah-putih tersebut adalah pada poros lini tengah jadi alat mereka, proros tengah ini bertugas untuk membongkar pertahanan tim lawan. Bukan tidak mungkin akan banyak gol-gol tercipta dari etos kerja lini kedua karena gelandang-gelandang tengah tim ini punya speed dan insting mencetak gol.
"Formasi umum yang biasa suka kita pakai pada saat latihan dan ujicoba adalah 4-4-2 atau 4-3-3, kekuatan dan penguasaan di lini tengah yang akan difokuskan dengan mengandalkan serangan dari flank/sayap, mereka punya speed dan dribble sangat baik. Namun tahun ini saya tidak berikan target ke tim, tetapi saya hanya minta ke anak-anak dan pelatih jangan sampai terpuruk di papan bawah" tegas Nando.
PELITA JAYA vs SERPONG JAYA Pertandingan pamungkas pekan pertama IJL U13 2018-2019, ini dijadwalkan pukul 16.00
PELITA JAYA dibawah asuhan Eddy Pringadi, mengirimkan 25 anak didiknya, sebagai 3 tim terakhir yang melengkapi kuota 28 kontestan IJL Mayapada U-13 selain Garuda Junior dan KMJR Cilegon.
Kekompakan tim terus diasah karena banyak anak-anak yang baru bergabung kedalaman skuat belum lama terbentuk, "Kami masih terus fokus berlatih terutama untuk mengasah kekompakan tim, sejauh ini baru mencapai tahap 50-70 persen. Saya ingin ketika nanti jadwal kick-off sudah keluar anak-anak lebih siap lagi untuk bertanding," jelas Eddy.
Sedikit membuka gaya permainan Pelita Jaya, Edy mengatakan skema 4-3-3 jadi pilihan utama. Bukannya tanpa sebab, patron tersebut memang sudah terlanjur akrab untuk anak asuhnya.
"Target kami tidak mau terlalu tinggi, sudah lolos dari fase grup saja sudah puas. Level U-13 ini persaingannya akan jauh lebih berat, beda jauh dengan U-11 kemarin, Kami nothing to lose saja supaya anak-anak bermain tanpa beban," tutur Latif , coach SERPONG JAYA, seraya tersenyum.
Di atas lapangan nanti, pakem 4-4-2 jadi andalan SERPONG JAYA.Â
Dalam hal ini, kedalaman antar-lini jadi alasan sang pelatih memilih formasi klasik tersebut. Â Area pertahanan dan lini tengah bisa lebih seimbang, sama kuatnya. Selain itu, formasi tersebut lebih mudah dipahami anak-anak SERPONG JAYA. Faktanya, karakteristik anak-anak Serpong Jaya sudah cukup akrab dengan blue-print kultur sepak bola Inggris itu. Secara garis besar, 4-4-2 ia sebut juga lebih "membumi".Â
Berkaca dari proses latihan tim Serpong Jaya, diakui formasi tersebut masih meninggalkan kelemahan, selalu ada evaluasi. Ya, siapa tahu ke depannya nanti bisa ketemu skema yang lebih bagus. Selalu saja ada kemungkinan perubahan strategi, bisa jadi beliau juga menerapkan strategi counter attack untuk tim asuhannya sebagaimana diterapkan di IJL level U-11 yang lalu.
Untuk pertandingan ini siapa yang jadi pemenang kita tunggu Ahad mendatang... don't miss it..