Mohon tunggu...
Widi Wijayanto
Widi Wijayanto Mohon Tunggu... pegawai -

Pegawai

Selanjutnya

Tutup

Bola

IJL, Usia 13 Tahun Akhirnya Mulai

8 Oktober 2018   17:20 Diperbarui: 9 Oktober 2018   16:21 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

28 Tim Peserta IJL Ahad pekan ini tanggal 14 Okteber 2018 akan  memulai pertandingan perdana. Jam 8 WIBB seluruh peserta diharapkan  kehadirannya di Stadion Mini Cisauk untuk melakukan Opening Ceremony.  Distadion ini nantinya, untuk hari itu akan digelar 7 pertandingan dari  14 tim yang tergabung dalam Group A atau Phenomenon.

dokpri
dokpri
CEO Indonesia Junior League, Rezza Mahaputra Lubis menuturkan bahwa "Khusus untuk opening ceremony  akhir pekan nanti, semua tim tanpa terkecuali yakni 28 kontestan IJL  Mayapada U-13 wajib hadir di Stadion Mini Cisauk. Setidaknya bisa jadi  bukti eratnya kekeluargaan antar SSB meski ketatnya persaingan sudah  menunggu di depan mata,"

Dari jadwal yang di release Penyelengara, Opening Ceremony akan di langsungkan dari pukul 8 hingga pukul 9.. dilanjutkan dengan pertandingan perdana antara Indonesia Muda Utara dan Ragunan Soccer School menurut penyelenggara pertandingan ini adalah pertandingan nostalgia, kenapa?, karena edisi pertama musim 2014/2015 yang saat itu digelar di Lapangan Waduk Pluit, pernah mempertemukan kedua kesebelasan ini.

Stadion Mini Cisauk, adalah Stadion yang ditetapkan operator liga ini  untuk penyelenggaraan  IJL usia 13 tahun, sedangkan untuk usia 9 tahun  dan 11 tahun, yang telah dilangsungkan sebelumnya, penyelenggaraanya  dilakukan di Lapangan Bola Puspitek.

dokpri
dokpri
Stadion Mini Cisauk yang  berjarak kurang lebih 8 s/d 9 km dari Lapangan Bola Puspitek adalah  lapangan yang telah dipilih penyelenggara dari sejumlah tempat yang  menjadi kandidat sebagai tempat penyelenggaraan liga ini.  

"Merias" wajah Stadion Mini Cisauk tidak semudah  membalikkan telapak tangan. Meski demikian hal tersebut jadi tantangan  untuk operator kompetisi sepak bola usia dini, Indonesia Junior League. 

Tekstur tanah Stadion Mini Cisauk yang bergelombang  juga berlubang menjadi PR tersendiri bagi penyelenggara, yang pertama dilakukan adalah dengan  menambalnya menggunakan pasir namun tidak boleh  sembarangan karena disini sifat pasir sudah sebagai media tanam.  Intensitas penyiraman juga harus diperhatikan untuk itu  Sistem drainase juga kami perbaiki lagi. 

"Dibanding  Lapangan Bandara Soekarno-Hatta sampai Puspiptek Serpong  yang pernah  saya tangani bersama IJL, harus diakui penanganan Stadion  Mini Cisauk  ini jauh lebih mudah," ujar Sachroni, penanggung jawab lapangan IJL. 

Maksudnya mudah adalah memang dari awal lapangan  dikhususkan untuk kegiatan sepak bola namun sayang perawatannya kurang  terjaga hingga berimbas pada tekstur tanahnya. "Di Stadion Mini Cisauk juga masih banyak rumput  liar, jadi harus kami bereskan satu per satu agar tidak mengganggu pertumbuhan rumput yang baru,"

Pembenahan tribun penonton juga tak luput dari perhatian begitu juga dengan kebersihan sekitar area venue pertandingan.

Semoga apa yang telah dilakukan oleh operator menghasilkan yang terbaik buat semua baik buat para peserta, orang tua dan dunia persepak bolaan Indonesia pada umumnya di masa yang akan datang ..

wasalam

sumber :  12

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun