Surakarta, 14 Juni 2022 - Salah satu kegiatan sekolah yang dirugikan akibat pandemi adalah program gerakan literasi sekolah yang menyebabkan menurunnya minat baca siswa. Krisis literasi telah muncul di Indonesia, menurut menteri pendidikan dan kebudayaan negara tersebut.
Kemampuan membaca Indonesia menurun dari 397 pada 2015 menjadi 371 pada 2018, menurut data dari Program for International Assessment tahun 2019, (Makdori, 2019). Para peneliti menemukan bahwa kemampuan membaca anak-anak Indonesia masih di bawah skor maksimum yang mungkin dalam skala penilaian.Â
Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) program Kampus Mengajar hadir dengan tema Meningkatkan Literasi dan Numerasi Siswa serta Profil Pelajar Pancasila pada masa pandemi ini.Â
Dalam hal ini, Universitas Sebelas Maret meluncurkan program konversi SKS (satuan kredit semester) Kuliah Kerja Nyata melalui MBKM untuk membantu lembaga pendidikan dimana mahasiswa ditempatkan pada sekolah sasaran.
Menurut Suryadi selaku penanggungjawab konversi KKN UNS, program Kampus Mengajar relevan dengan konversi SKS kuliah Kerja Nyata. Program pengabdian ini merupakan bentuk perjuangan pendidikan bagi mereka yang jauh dan sulit untuk mengetahui hal hebat apa yang kita miliki sebagai bangsa persatuan.Â
Mahasiswa Kampus Mengajar berperan sebagai promotor pendidikan di wilayah 4T (Terdepan, Terluar, Tertinggal, dan wilayah Transmigrasi).
Widi Ika Maryani, mahasiswi Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNS angkatan 2019 sekaligus ketua dari Kelompok SDN Sibela Timur (sekolah penempatan), mengatakan kegiatan KKN ini dilaksanakan di SDN Sibela Timur, Desa Sibela, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah.Â
Setelah melakukan observasi awal, kegiatan pengabdian masyarakat yang akan dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juni tahun 2022, kami sudah menyusun beberapa rencana program kerja menarik yang diharapkan mampu memberikan dampak positif pada sekolah sasaran terutama peningkatan Literasi dan Numerasi serta Profil Pelajar Pancasila di masa pandemi ini.
kampus mengajar ini mengusung tema "Meningkatkan Literasi dan Numerasi Siswa serta Profil Pelajar Pancasila". Program kerja yang dijalankan diantaranya ialah (1) Pelatihan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Kelas pada siswa kelas IV yang bertujuan supaya siswa tidak kaget ketika melaksanakan AKM Kelas yang sesungguhnya,Â
Program(2) menciptakan "Pojok Baca" pada ruang kelas tinggi yaitu kelas IV dan V, (3) kampanye literasi dengan diadakannya "Lomba Baca dan Cipta Puisi" yang mengusung tema "Membangun karakter Bangsa dengan Mencintai Keragaman Budaya Nusantara",Â
(4) mengadakan bimbingan literasi dan numerasi yang dilaksanakan sepulang sekolah dengan durasi 30 menit yang dijadwalkan secara bergantian dari kelas I sampai kelas V,Â
(5) administrasi guru yaitu kegiatan dengan membantu guru input nilai ujian siswa, mendata siswa, dan lain sebagainya, (6) membantu mengajar guru dalam kelas dengan memberikan materi ajar dan mengondisikan siswa dalam kelas,Â
(7) adaptasi teknologi dengan edukasi mengenai Iptek, dan (8) penerapan protokol kesehatan disetiap harinya yaitu mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, dan memakai masker.
Para mahasiswa kampus mengajar berharap dengan diadakannya kegiatan KKN ini, seluruh warga sekolah dan orang tua siswa dapat lebih berwawasan terhadap pentingnya menjaga kesehatan,Â
konsisten menerapkan protokol kesehatan, aktif mengembangkan ide-ide kreatif untuk memajukan lembaga pendidikan bangsa, mendorong anak-anak untuk selalu giat belajar meski sedang berada di masa pandemi dan mahasiswa mampu memberikan motivasi positif terhadap siswa agar memiliki cita-cita untuk berpendidikan setinggi-tingginya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H