Mohon tunggu...
Dadang Assidik
Dadang Assidik Mohon Tunggu... -

Baca Kompasiana iseng2 aja, karena project udah mau beres jadinya kerjaan kurang. Mau bantu cuci piring, piring kotornya gak ada terpaksalah baca Kompasiana sambil comment2 eh lama2 taunya ngasih comment harus sign in terpaksa deh daftar jadi deh terdaftar di Kompasiana... :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Betapa Kau Membuatku Bahagia Anakku...

26 Februari 2010   03:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:44 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jemarinya yang kecil bahkan masih terlalu kecil untuk bisa menggenggam kelingkingku masih diremasnya telapaknya sendiri, matanyapun masih selalu menutup hanya sesekali saja atas kehandaknya membuka.

Fiuh...wajahnyapun masih halus, wangi dan tampak tak berdaya. Bahkan akupun menahan nafasku jika dekat dengannya takut nafasku mengganggu nyanyak tidurnya.

Maafkan abi nak tak ada saat engkau keluar dr perut ibumu..

Apalah daya genngam kapitalisme memaksa abi untuk tetap bekerja tapi semua hanya untukmu lirihku dalam hati.

Semakin hari tangismu semakin keras ibumu dan abi pun bingung apakah ini? Jangan khawatir semua bilang itu tandanya anakmu sehat,

Abi tak ingin kamu sedikitpun merasa tak nyaman apapun sepertinya akan abi lakukan agar kamu nyaman nak jikapun kamu mau kencing di kepala abi, pasti hanya tertawa yang ada.

Ohh... betapa menyenagkannya dekat denganmu menghirup baumu, mendengar rintihan dan tangismu.

Tapi apa daya abipun harus pergi lagi jauh darimu untuk menunaikan janji abi pada sang pemilik modal besar kapitalisme.

1 bulan terpisah darimu bertahun yang abi rasakan.. aku sangat merindukan mua nak...

Serasa dada ini diremas.., tak ada harum yang bisa menggantikan harummu, tak ada suara yang seindah tangismu...

Kini engkau sudah bisa bergumam hmm, uuhh.., hmmff..., bahasa yang abi tak mengerti tapi abi tau kalo kamu juga sayang abi..

Tak putus abi tatap wajahmu ketika berada didekatmu, seribu ciuman bahkan abipun belum puas menciummu...

Cepatlah besar nak biar kita bisa bercanda, biar kita bisa berbincang dari hatimu ka hatiku,,,

Cepatlah besar nak biar kamu tahu dan mengerti betapa besar abi menyayangimu...

Akan abi ajarkan padamu semua tentang hidup yang abi tahu...

Betapa hidup ini kurasakan semakin indah dan indah......

Untuk Buah Hatiku Deanada Kayla Assidik

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun