Oleh sebab itu, waspada dan hati-hati menjadi hal mutlak yang harus dipegang. Petualangan kali ini, sesungguhnya sangatlah dekat dengan ancaman bahaya, baik secara nyata maupun di alam metafisik wilayah rimba hutan liar. Saya pun merasa tidak ingin berlama-lama di Curug Rahong. Apalagi setelah melihat ke langit mulai dipenuhi oleh awan gelap, seakan memastikan tak lama lagi akan turun hujan.
Saya pun langsung memutuskan untuk segera kembali ke Kampung Kedaung sebelum akhirnya hujan turun. Sebab, jika hujan turun, bukan suatu hal yang mustahil aliran air besar datang secara tiba-tiba membanjiri sungai dan bisa menjadi ancaman yang mengerikan.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 45 menit, akhirnya saya menginjakkan kaki kembali di Kampung Kedaung. Lega karena petualangan berakhir dengan aman.***
[caption id="attachment_375693" align="aligncenter" width="630" caption="Kolam alam antara godaan dan ancaman"]
[caption id="attachment_375695" align="aligncenter" width="630" caption="Riam Jeram yang tak boleh dianggap remeh"]
[caption id="attachment_375696" align="aligncenter" width="630" caption="Indahnya bebatuan memang menggoda, tapi harus waspada"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H