Mohon tunggu...
Widhi Wedhaswara
Widhi Wedhaswara Mohon Tunggu... Konsultan - Wakil Ketua DPP Hanura bidang Seni dan Budaya

Ketika Budaya dan Teknologi Bersinergi

Selanjutnya

Tutup

Seni

Dengan Budaya, Menyebarkan Cinta Kepada Dunia di Tanah Dewata

15 November 2022   02:51 Diperbarui: 15 November 2022   02:55 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seminggu ini, seluruh mata menyorot ke tanah dewata Bali dikarenakan kegiatan KTT G20 dimana 17 kepala negara dan perwakilannya dari anggota G20 hadir dan melakukan beragam kegiatan. Ditengah konflik Rusia - Ukraina dan beberapa ketegangan lain serta pasca pandemi covid19, kegiatan G20 ini benar - benar dinantikan terutama oleh warga Bali sendiri serta masyarakat di Indonesia. 

Dengan tema "Recover Stronger, Recover Together. " kegiatan G20 membawa angin segar bagi masyarakat di Bali dimana sektor perekonomian yang bertumpu di bidang pariwisata terutama wisatawan luar bangkit kembali. 

Bali yang dikenal di mata dunia menjadi tempat seni, budaya, wisata alam, wisata religi, adat dan beragam keunikan lainnya dan sisi itulah yang kemudian benar - benar ditampilkan dalam penyelenggaraan KTT G20. 

Para kepala dunia dan perwakilannya disambut dengan tari pendet ketika tiba di bandara internasional I Gusti Ngurah Rai. Tari pendet sendiri awalnya adalah sebuah tarian upacara dimana Upacara ini adalah perwujudan rasa syukur, hormat dan sukacita untuk menyambut para dewata yang turun ke bumi. Secara etimologis, mendet berasal dari mendak (menyambut). Dari prosesi inilah lahir tari pendet. 

"Amazing, Splendid, Wonderful," ujar, Joe Biden pada, 13 November 2022 ketika disambut oleh tari tersebut saat tiba di Bali. 

Di sekitar area pelaksanaan pun terpasang penjor - penjor yang menghiasi sisi jalan raya. Fungsi atau makna penjor Galungan dalam kegiatan upacara dan hari raya agama Hindu di Bali, berkaitan erat dengan Galungan melambangkan pertiwi bhuwana Agung dan simbol gunung yang memberikan kesejahteraan dan keselamatan. Lambang pertiwi digambarkan sebagai bentuk wujud naga Basuki dan Ananta Boga.

Dari sisi ekonomi  kehadiran wisatawan pra, selama dan pasca acara KTT G20 diharapkan meningkat sehingga event - event pariwisata, seni budaya kembali rutin. Para pekerja seni dan budaya di Bali berharap pemerintah mampu menjaga kestabilan keamanan regional dan juga penanganan agar tidak terjadi pandemi kembali. 

Wahyu Subiyanto seorang musisi dan Gitaris yang biasa tampil dari panggung ke panggung musik untuk menghibur para wisatawan mengatakan Efek G20 saat ini belum ada, bahkan beberapa tempat dilarang tampil, namun event - event diluar area sudah mulai pulih dan ramai kembali. 

Ke depannya mudah - mudahan para wisatawan asing kembali ke Bali karena mereka mengenal daerah ini dengan keindahannya. G20 menjadi panggung untuk menunjukkan bahwa Bali telah kembali. 

Ananda Putri Pramessy, seorang mahasiswi fakultas hukum dan juga pelaku budaya yang merupakan bagian dari yang disebut sebagai generasi Z mengatakan bahwa dengan kemajuan media sosial, sebuah acara berskala besar seperti G20 sepatutnya membawa imbas besar ketika peliputan dan promosi terutama berkaitan dengan keunikan yang ada di Bali yaitu adat, seni dan budaya yang dipadukan dengan nuansa alam serta sisi spiritual.  

Dari sinergi yang ada tersebut akan membuat seluruh dunia terutama para wisatawan asing, pebisnis mancanegara dan juga stakeholder lainnya kembali melirik Bali yang indah ini sehingga ke depannya akan hadir kembali acara - acara berskala internasional hadir disini dan membuat mereka tertarik berkunjung ke Bali bahkan mempelajari adat istiadat serta seni dan budaya yang ada di Bali pada khususnya serta Indonesia pada umumnya. 

Ananda Putri Pramessy| Sumber: Instagram Ananda Putri Pramessy
Ananda Putri Pramessy| Sumber: Instagram Ananda Putri Pramessy

"Setahun ini Bali berusaha memulihkan diri, ke depannya diharapkan banyak kembali hadir event - event internasional disini." Ujar Pak Maman  selaku pemilik galeri seni Sawelas Nusantara di ITDC Bali Collection. Pada pagelaran G20 ini, bersama Sawelas Nusantara dan Padepokan Gagak Karancangnya Ki Raga Sukma menghadirkan seni budaya Kasundaan di panggung utama Bali Collection. Sawelas  sendiri menurut pak Maman mengambil dari kata Welas Asih dan diharapkan momen G20 ini Bali mengajarkan kembali Kewelas asihan kepada setiap manusia.  Di ITDC Nusa Dua sendiri selain menampilkan parade seni dan budaya, hadir juga aneka kerajinan tangan seni dari beragam daerah sehingga menjadi etalase kekayaan seni dan budaya nusantara. 

"Rasa cinta terhadap budaya harus terus dipupuk khususnya untuk generasi muda," ujar Moeldoko selaku Kepala Staf Kepresidenan. Jend (Purn) Moeldoko mengatakan, budaya mengajarkan harmoni, kerja sama, toleransi, dan saling menghargai.

Widhi W Karyodikromo

(Penulis adalah pemerhati seni budaya, alumni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia dan juga wakil ketua DPP Partai Hanura Bidang Seni dan Budaya.) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun