Hari ini, 9 Maret diperingati sebagai Hari Musik Nasional. Penetapan ini disamakan dengan hari lahir pahlawan nasional Wage Rudolf Soepratman yang kita kenal sebagai pencipta lagu Indonesia Raya. Peringatan Hari Musik Nasional, pertama kali dilakukan pada 2013 dengan keluarnya Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 10 Tahun 2013 tentang Hari Musik Nasional.
Dalam Keppres ini dijelaskan, bahwa musik adalah ekspresi budaya yang bersifat universal dan multi dimensional yang merepresentasikan nilai-nilai luhur kemanusiaan serta memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional.
Penetapan Hari Musik Nasional, tidak terlepas juga dari sosok presiden ketika itu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sangat mencintai musik. Terbukti ia sudah menghasilkan lima album dengan jumlah sekitar 40 lagu.
Selain Presiden SBY, ternyata Presiden pertama RI, Sukarno juga sangat mencintai musik dan pernah menciptakan lagu.
Menyukai Lagu Keroncong
Presiden Sukarno dalam otobiografinya karya Cindy Adams Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia menggambarkan dirinya sebagai maha pencinta. Ia mencintai negerinya, rakyatnya, wanita, dan seni. Sukarno juga sebagai manusia yang penuh perasaan.
"Sukarno adalah seorang manusia perasaan. Seorang pengagum. Ia menarik napas panjang apabila menyaksikan pemandangan yang indah. Jiwanja bergetar memandangi matahari terbenam di Indonesia. Ia menangis dikala menyanyikan lagu spirituil orang negro. Orang mengatakan bahwa Presiden Republik Indonesia terlalu banyak memiliki darah seorang seniman. Akan tetapi aku bersyukur kepada yang Maha Pencipta, karena aku dilahirkan dengan perasaan halus dan darah seni."
Ketika Sukarno diasingkan di Ende, ia mengisi kegiatannya dengan membuat kelompok sandiwara. Terkait kecintaannya dengan musik, ia bahkan mengajarkan sendiri para anggota kelompok sandiwara untuk menyanyikan lagu keroncong. Lagu keroncong ini diperdengarkan ketika sandiwara memasuki masa istirahat.
Menurut Sukarno, lagu keroncong dianggap sebagai lagu yang menggambarkan kegembiraan dan bernyanyi adalah kegiatan yang mengasyikan untuk melewati masa-masa yang suram ketika dalam masa pembuangan.
Terkait musik keroncong ada cerita menarik tentang kecintaan Sukarno pada musik ini. Pada tahun 1965, Radio Republik Indonesia (RRI) menyelenggarakan perlombaan bernyanyi musik keroncong. Presiden Sukarno kemudian memprotes kompetisi tersebut. Menurutnya para pemenang dan panitia tidak memahami keroncong itu sendiri.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!