Juga, ia tak pernah menyimpan uang di bank konvensional. Riba katanya.
"Akan datang satu masa dimana tiada seorangpun yang tidak makan uang riba. Kalau tidak ribanya maka ia akan terkena asapnya (atau debunya)." (HR. Abu Dawud)
***
Semoga riwayat-riwayat di atas, dapat mengingatkan kembali tentang arti pentingnya ke'halal'an. Dan bukan hanya menjadi label yang ditempelkan dalam makanan. Bukan hanya menjadi "syariah" embel-embel saja. Bukan hanya menjadi kopiah dalam penampilan saja.
"Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya." (Q.S. 5 : 88)
Wallahua'lam bisshowab... Nuwun... Widhi Satya. sumber gambar disini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!