Mohon tunggu...
Widhi Satya
Widhi Satya Mohon Tunggu... -

[nihil]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Andai Uang Punya Nyawa... Andai Ia Bisa Bicara...

9 Mei 2010   09:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:19 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

***

Lain ingin, lain lagi butuh. Butuh ibarat ruh. Ada, namun tak tersentuh. Adanya ia, melahirkan keringat dan peluh. Butuh ibarat nyawa. Mutlak eksistensinya. Adanya ia, melahirkan jasa dan karya. Butuh ibarat birahi kedewasaan. Berhenti ketika telah terlampiaskan. Butuh itu notasi pasti. Ia punya destinasi. Cukup, hanya jika telah terpenuhi.

***

Karena butuh itu fitrah. Maka, aku didapat dari jalan yang fitrah, juga dibalanjakan ke hal-hal yang fitrah. Aku diperoleh dengan kerja keras dan susah payah. Dan setelahnya, aku disisihkan, sebagian, untuk sedekah. Alangkah barokah... Jika demikian, tak perlulah label "halal" dari MUI, karena aku sama sekali tak mengandung minyak babi.

***

Jika melihat mereka, aku ingin selalu berada disampingnya.

***

p.s. Andai uang punya nyawa, andai mereka bisa bicara. Begitulah mungkin pengakuannya. Jelas sudah siapa yang dipilihnya untuk selalu bersamanya. ... Bisa juga diganti subyeknya. Bukan uang. Melainkan bahagia. Siapa yang dipilihnya menjadi pendampingnya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun