[caption id="attachment_107082" align="aligncenter" width="195" caption="gambar: boleh aplot dari HaDe"][/caption]
Dear Empu, lama kau tak menyentuhku. Lama pula kau tak membuka SeleQ-ku untuk kau tulisi semua yang ada di pikiranmu. MobiReader-ku pun tak pernah lagi kau isi dengan bacaan-bacaan bermutu. Bacaan yang dulu kau masukkan ke sana pun sampai basi karena tak pernah kau baca. Alasanmu karena mood. Mood lah yang selalu kau salahkan sebagai pembunuh ide-ide kreatifmu. Tanpa kau sadari, mood itu akan membunuh keinginanmu. Dan pada akhirnya dia akan membunuh dirimu. Lalu, masihkah kau akan berlindung di balik ketiak mood itu?
***
Dear empu yg kini lebih mencumbu bantalmu. Apakah bantalmu lebih menjanjikan kenikmatan melebihi menulisiku? Apakah bermimpi lebih menantang dari bertualang dengan imajinasimu? Apakah suara dengkuranmu telah meredam suara hatimu?
***
Dear empu..Aku menunggu.. Aku menunggu kau tak hanya menuliskan tema-tema mentah di catatan singkatmu. Tema hanya akan jadi tema lalu mati tak berguna jika kau tak memetakannya. Dear empu..Aku menunggu.. Aku menunggu kau men-charge batreku..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H