Ecobrick, sebuah inovasi sederhana yang memanfaatkan botol plastik bekas yang diisi penuh dengan sampah non-organik, kini kegiatan ini menjadi tren salah satunya di kalangan siswa SMP untuk mendukung upaya pelestarian lingkungan. Salah satu contoh inspiratif datang dari siswa sebuah sekolah menengah pertama 5 Tarogong Kidul Garut yang memanfaatkan ecobrick untuk membuat tulisan nama sekolah mereka. Â
Proyek ini dimulai dengan tujuan mengurangi limbah plastik yang kerap menjadi masalah besar di lingkungan sekitar. Para siswa, bersama guru pembimbing, mengumpulkan limbah sampah botol plastik bekas dari sisa mereka jajan dan lingkungan sekitar sekolah Kemudian, mereka mengisi botol tersebut dengan plastik bekas seperti kantong kresek, kemasan makanan, dan plastik wrap hingga padat. Â
Setelah ecobrick selesai, siswa-siswa ini menyusunnya menjadi bentuk tulisan nama sekolah mereka di halaman utama. Tulisan tersebut tidak hanya menjadi simbol identitas sekolah, tetapi juga wujud nyata komitmen sekolah terhadap lingkungan berkelanjutan. Hasil dari kreativitas yang bertuliskan LITARKID dengan arti dari nama singkatan sekolah mereka, kini terlihat indah dan menarik para siswa/i untuk membuat karya lainnya.
Dengan langkah kecil ini, para siswa SMP telah membuktikan bahwa kepedulian terhadap lingkungan dapat diwujudkan melalui kreativitas. Mereka menjadi agen perubahan, membawa harapan untuk masa depan yang lebih bersih dan hijau.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI