Mohon tunggu...
Aan Widhi Atma
Aan Widhi Atma Mohon Tunggu... Pegawai Negeri Sipil -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

E-Learning: Solusi Ideal bagi Bunda di Era Digital

1 Juni 2016   20:22 Diperbarui: 2 Juni 2016   12:18 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya teringat kisah seorang teman yang meninggalkan keluarganya untuk melanjutkan studi S2 ke Australia. Ia seorang wanita yang memiliki suami dan anak serta memiliki motivasi yang kuat dalam menggapai apapun yang menjadi tujuan hidupnya. Saya dapat membayangkan pilihannya pun menjadi sangat dilematis. Satu sisi anaknya yang masih dibawah lima tahun masih butuh belaian sang ibu. Di sisi lain ia memiliki peluang emas di depan mata yang harus disambut. Toh ujung-ujungnya jika berhasil maka yang merasakan manfaatnya adalah keluarga khususnya anak. Karir ia dapatkan, penghasilan dan status sosial dengan pendidikan yang tinggi pun terwujudkan. Ya, setiap pilihan pasti menyisakan resiko yang harus diambil.

Namun, tidak semua wanita memiliki karakter kuat seperti sahabat saya di atas. Bagi mereka yang bermental kuat mungkin mampu meninggalkan keluarga. Lantas, bagaimana dengan yang memilih keluarga dan karir (pendidikan lanjutan) sekaligus? Mungkinkah?

Baiklah, kali ini saya akan berbagi pengalaman sahabat saya lainnya tentang kuliah online khususnya program magister (S2). Ia adalah seorang Dosen Teknik Informatika pada sebuah Perguruan Tinggi Swasta di Sumbawa. Sebelum menjadi dosen, ia adalah ibu rumah tangga dengan satu orang anak dan suami tentunya. Dulu ia sempat bingung untuk melanjutkan S2 karena saat itu anaknya masih berumur 2 (dua) tahun. Mau tidak mau ia harus segera melanjutkan S2 karena jika tidak, maka jangan harap dapat mengajar di bangku universitas.

Di tempat kami, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, tidak ada perguruan tinggi yang menyediakan fasilitas pendidikan hingga strata 2, sehingga kami pun harus keluar Kabupaten untuk menempuh kuliah magister maupun doktoral. Tak pelak diskusi yang alot pun dilalui oleh sahabat saya dan suaminya. Yang paling berat adalah memutuskan apakah si kecil akan ikut kuliah bareng sang ibu atau ditinggal bersama ayah dan mertuanya. Jika dibawa maka harus ada pengasuh yang turut serta dan mereka pun harus menyiapkan anggaran lebih untuk itu. Jika harus ditinggal dan dititip mertua maka sahabat saya yang agak berat karena belum sanggup berpisah dengan anaknya dalam jangka waktu yang lama. Mereka sempat berpikir untuk memilih kuliah online.Kebetulan satu-satunya tawaran untuk S2 dengan metode e-learningdi Sumbawa kala itu adalah Universitas Terbuka (UT), namun dengan program studi yang sangat terbatas, dan jurusan eksakta pun belum dibuka.

Mereka pun aktif mencari informasi di dunia maya universitas yang menyelenggarakan program e-learning selain UT. Setelah cukup lama mencari akhirnya ada tawaran kuliah online untuk strata 2 dari salah satu universitas swasta di Jakarta. Namun mereka tidak langsung mendaftar. Mereka sempat meminta pendapat saya kaitannya dengan perizinan universitas tersebut untuk menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh dengan teknologi e-learning yang dimiliki. Kebetulan saya bekerja di Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Sumbawa, sehingga banyak tahu tentang aturan penyelenggaraan pendidikan. Hal ini penting mengingat maraknya kasus ijazah palsu dari perguruan tinggi yang berkedok “kelas jauh”. Bagi Bunda yang masih awam tentang apa itu pembelajaran elektronik (e-learning), ada baiknya membaca Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2013 tentang penyelenggaraan pendidikan jarak jauh pada perguruan tinggi sebagai rujukan utama. Dalam Permendikbud tersebut dijelaskan bahwa Pendidikan Jarak Jauh, yang selanjutnya disingkatnya PJJ adalah proses belajar-mengajar yang dilakukan secara jarak jauh melalui berbagai media komunikasi. Terdapat beberapa komponen pendukung PJJ yaitu adanya Unit Sumber Belajar Jarak Jauh, yang selanjutnya disingkat USBJJ adalah unit pendukung penyelenggaraan PJJ untuk membantu kelancaran proses belajar peserta didik.

Pembelajaran elektronik (e-learning) adalah pembelajaran yang memanfaatkan paket informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran yang dapat diakses oleh peserta didik kapan saja dan di mana saja. Sumber belajar adalah bahan ajar dan berbagai informasi yang dikembangkan dan dikemas dalam beragam bentuk yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi dan digunakan dalam proses pembelajaran. Nah, universitas yang menyelenggarakan PJJ harus mendapat izin dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaaan. Alhamdulillah, setelah kami baca dan merasa yakin maka langkah selanjutnya adalah mendaftar dan memulai perkuliahan online.

Fleksibel dalam Waktu

Kuliah online memberikan beberapa kelebihan yang tidak ditawarkan oleh kuliah tatap muka, antara lain: fleksibilitas, proses belajar sesuai dengan kemampuan setiap individu, daya serap yang lebih baik dan hemat waktu serta biaya. Tentunya hal ini sangat cocok bagi para Bunda Ideal yang ingin menempuh pendidikan tinggi di era digital.

Kuliah online e-learning memungkinkan sahabat saya untuk mengakses materi perkuliahan di mana saja dan kapan saja melalui smartphonetanpa terikat jadwal seperti kuliah tatap muka. Hal ini sangat membantunya yang juga sebagai ibu rumah tangga, karena jadwal kuliahnya dapat disesuaikan dengan jadwal kegiatan di rumah. Biasanya ia mengerjakan tugas kuliah ketika anaknya sedang tidur atau sedang bermain bersama temannya.

Demikian juga ketika live chatpresentasi tugas kelompok dengan dosen pengampu, ia sudah mengantisipasi jadwal tersebut jauh hari sebelumnya sehingga anak dapat bermain dengan sang Ayah sementara waktu. Aktivitas live chatpun tidak terlalu lama hanya 3 jam saja. Chattingmerupakan ruang interaksi secara langsung antara satu mahasiswa dengan pengajar yang dituju. Mereka dapat berbincang sepuasnya satu sama lain tanpa harus bertemu di tempat tertentu atau di ruang kelas. Artinya, kuliah seperti lebih mengefisienkan waktu dan tempat.

Lebih Hemat Biaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun