Selain itu, peran guru yang juga sangat penting adalah sebagai penjaga gawang informasi atau gate keeper. Guru harus mampu menyaring informasi, dan informasi yang membahayakan siswanya harus dibendung oleh guru.
Peran guru sebagai penjaga gawang informasi ini semakin penting karena saat ini arus informasi sangat kencang terutama melalui telepon pintar. Oleh karena itu, guru harus meningkatkan kompetensinya dalam penguasaan TIK dan bagaimana memanfaatkan TIK dalam pembelajaran.
Program digitalisasi sekolah tidak akan menghilangkan proses pembelajaran dengan tatap muka. Pembelajaran dengan tatap muka antara guru dan siswa di kelas tetap penting dan tidak tergantikan, dan akan diperkaya dengan konten-konten digital.
"Program digitalisasi sekolah ini, bukan berarti proses belajar mengajar dengan cara konvensional tidak berlaku, justru tetap penting. Pembelajaran dengan tatap muka antara guru dan siswa masih menjadi cara yang paling tepat, terutama dalam pembentukan karakter siswa," kata Mendikbud saat peluncuran program digitalisasi sekolah.
Di balik peluang pemanfaatan teknologi digital dalam pembelajaran, sejumlah kendala masih dihadapi dan perlu dicarikan jalan keluar. Kompetensi sebagian besar guru di Indonesia dalam penggunaan TIK belum memadai, terutama dalam mengoptimalkan TIK dalam pembelajaran.
Selain itu budaya menggunakan perangkat TIK dalam pembelajaran belum terbentuk. Butuh waktu lama untuk membudayakan pembelajaran berbasis TIK. Masih butuh kerja keras untuk mewujudkan pembelajaran berbasis TIK yang efektif namun menyenangkan.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H