Mohon tunggu...
Widhi
Widhi Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

There is will, there is way

Selanjutnya

Tutup

Politik

Semua Masyarakat Harus Berpartisipasi dalam Budaya Politik Buka Keran

21 Mei 2020   11:17 Diperbarui: 21 Mei 2020   11:25 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Telah mencapai kurun waktu dua bulan lebih kita bertahan ditengah situasi pandemic global saat ini, tentu tidaklah mudah  bagi sebagian masyarakat untuk bertahan pada kondisi pandemic  ditambah berbagai masalah yang ada, pandemic ini tidak hanya memberikan pengaruh pada sektor kesehatan yang sampai hari masih menimbulkan masalah baru. Namun juga memberikan pengaruh diberbagai sektor kehidupan lainnya tak terkecuali sektor ekonomi.

Meningkatknya jumlah kasus pada virus Covid  menyebabkan  kebijakan- kebijakan mulai dimunculkan dengan harapan memutuskan rantai penyebaran virus covid 19 mulai dari Work From home, social distancing, physical distancing, tentu hal inilah yang menyebabkan lesunya perekonomian Indonesia saat ini.


Maraknya masalah ekonomi saat ini menjadikan pemerintah Indonesia harus jeli dalam menentukan kebijakan untuk menyeimbangkan kebutuhan ekonomi masyarakat. Politik buka keran cenderung dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia saat ini. Sebelum lebih jauh membahas opini ini, penulis ini mengarahkan pembaca untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan politik buka keran. Menelaah dari definisi Kamus besar Bahasa Indonesia bahwa politik buka keran ialah kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk menyediakan segala kebutuhan hidup kepada masyarakat sebanyak banyaknya.  

Berdasarkan data Badan pusat statistic (BPS) mencatat bahwa inflasi dibulan April kemarin sangat rendah yakni 0.08%, hal ini ditegaskan oleh Chatib Basri mengatakan penurunan tersebut merupakan dampak pandemi Covid-19 yang sudah diperkirakan sebelumnya. Adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka memerangi Covid-19 juga turut menjadi penyebab kontraksi tersebut.
Lantas apa yang telah dilakukan pemerintah saat ini? 

Dalam hal ini pemerintah telah banyak  melakukan upaya dalam hal memenuhi kebutuhan bahan pokok masyarakatnya, seperti adanya program keluarga harapan yang telah lama diselenggarakan, dimana program ini  bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, selain itu ada pula beberapa program atau kebijakan lain seperti adanya  bantuan non tunai maupun tunai kepada masyarakat yang notabenenya kurang mampu / miskin.  

Berdasarkan fakta yang ada dilapangan, alokasi dana yang tersalurkan ke desa masih banyak yang menjadikan bahan permainan, bahkan beberapa kabupaten di Indonesia telah memunculkan masalah akibat penyalahgunaan anggrana ini. Seorang kapala desa yang menggunakan anggaran untuk berjudi, serta kepala desa yang tidak melakukan transparansi dalam penggunaan bantuan desa. 

Sebagai partisipan dalam politik Indonesia, kita sebagai  masyarakat harus turut berpartipasi dalam menyelesaikan masalah ini, segala bentuk kritikan dan melakukan aksi demon telah dilakukan, hal ini bukan menjadi masalah sebab sebagai partisipan politik tugas masyarakat untuk memantau dan mengkritik keputuhan pemerintah setempat.

Presiden republic Indonesia Jokowi telah memberikan arahan kepada masyarakat untuk turut berpatisipasi dalam menangani masalah akibat pandemic covid saat ini, hal ini telah ramai diperbincangkan dalam beberapa media bahwa hemat saya Pemerintah telah  mengakui mereka tidak cukup mampu dalam menangani masalah pandemic ini, seluruh masyarakat Indonesia diharap mampu berpartisipasi dalam memenyelesaikan masalah yang muncul saat ini khususnya pada sektor ekonomi hingga masyarakat cenderung turut andil dalam melakukan politik buka keran.

Akibat masalah ekonomi ini turut memancing rasa empati kepada masyarakat yang lain untuk saling menopang perekonomian masyarakat kurang mampu dengan melakukan penggalangan dana. Tidak sedikit masyarakat yang memiliki kesadaran akan masalah yang timbul akibat pandemic ini sehingga mereka saling bahu membahu untuk turut membantu perekonomian masyarakat yang membutuhkan.

Melihat fenomena ini, hemat saya  masyarakat Indonesia telah sadar serta memahami dirinya sebagai partisipan aktif dalam menghadapi masalah global yang terjadi saat ini, kepekaan terhadap sesama warga indonesia menjadi modal utama untuk bertahan dalam menghadapi pandemic ini .  

Dengan adanya kekuatan solidaritas terhadap sesama kita tidak akan pernah merasa sulit untuk bertahan ditengah pandemic ini, seperti yang dikatakan oleh presiden republic Indonesia, kekuatan bangsa akan erat jika masyarakat memupuk rasa menghargai dan tolong menolong dalam situasi seperti ini, memang tidak mudah bertahan pada situasi ini, harapan saya sama dengan pembaca yang lain semoga ibu pertiwi lekas membaik dan kita bisa Kembali pada aktivitas normal .

Penulis

Lona Syafana Pasya

Mahasiswa Sosiologi

Universitas Negeri Makassar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun