3. Obat-obatan dan cemilan pribadi
Begitu tiba di RSDC Wisma Atlet, Anda akan melalui tahapan registrasi dan cek kesehatan di IGD terlebih dahulu. Pada tahap ini, Anda akan ditanya obat dan vitamin apa saja yang Anda bawa. Sebutkan jenis obat, vitamin, dan dosisnya. Obat-obatan ini dapat Anda lanjutkan penggunaannya, bisa juga tidak. Anda bisa mengonsultasikannya dengan dokter di situ.
Tapi intinya, RSDC Wisma Atlet memungkinkan Anda membawa sendiri obat-obatan regular yang biasanya kita minum. Maka silakan bawa juga, misalkan parasetamol, vitamin, obat lambung (buat saya), kayu putih, dan lain-lain. Ada satu yang tidak boleh: obat-obatan terlarang.
Buat yang doyan ngemil dan takut kurus, boleh juga bawa cemilan. Secukupnya aja karena kalo kebanyakan, nanti dikira mau buka warkop. Ketika itu saya hanya membawa beberapa susu kotak, sereal, dan yoghurt. Cukup kok. Yakinlah gaes, kebutuhan makan kita amatlah dicukupi oleh RSDC Wisma Atlet. Saya sampai bosan, hidup kok rasanya makan melulu.
4. Hiburan
Nahhhh... Ini penting karena sebagian besar pasien yang saya temui di RSDC Wisma Atlet mengeluhkan betapa bosannya masa perawatan +10 hari di sana. FYI, tiap flat hunian memang nggak ada televisinya. Tapi ada fasilitas wifi-nya lho di tiap flat. Sempat cek, kecepatannya 20 mbps. Tetep berasa kenceng karena tiap flat paling cuma dihuni oleh maksimal 3 orang.
Makanya saya bingung banget kalau ketemu sama pasien yang kebanyakan ngeluhnya.
(di-bold karena selain bingung, lama-lama kesel juga. Hehe)
Kurang apa sih RSDC Wisma Atlet? Manalah hrates, flat-nya lumayan besar dibanding apartemen kebanyakan, ada AC, makan disediain, mandi air hangat, pemandangannya cakep, fasilitas olahraganya bagus, ners-nya ramah, teman sekamarnya baik pula. Asalkan ada kasur sama wifi, mulyo uripku wis. Gari tura-turu, makan, bengong, berjemur kayak bayi, nonton Netflix, turu meneh. Apakah Anda belum tahu yang namanya the art of doing nothing? Edan, nikmat bener brok.
5. Peralatan life hack
Buat poin kelima ini sih penting nggak penting ya. Boleh dibawa, boleh enggak. Jadi setelah saya amati, desain ruangan flat di RSDC Wisma Atlet itu rada kurang sinkron. Pilarnya di mana, eh nanti kepotong sama sofa. Orangnya di mana, stop kontaknya di mana. Mungkin karena kalau proyek pembangunan, vendornya biasanya dipecah-pecah ya.