“Indonesia sendiri terlambat mengoleksi. Ketika Jepang sudah punya museum, orang-orang di Indonesia baru mulai mengumpulkan,” tandasnya. Menurut Fery, belakangan ini pencarian mainan kaleng tua terasa semakin sulit. Pasalnya, dewasa ini kolektor lama harus bersaing dengan kolektor baru yang belum tentu memiliki tujuan mengoleksi, namun juga berinvestasi. (Lihat video Museum Tintoy Jepang di sini).
Anda ingin mengoleksi mainan kaleng sebagai benda dekorasi di sudut-sudut rumah? Jangan khawatir. Meski mainan kaleng di Indonesia relatif sulit ditemukan, Tiongkok tetap memproduksi mainan ini hingga sekarang (meski dengan kualitas yang berbeda dengan para pendahulunya). Di Indonesia, salah satu pengimpornya adalah The Tin Industry. Untuk perawatan, Fery menyarankan Anda supaya menjauhkan kaleng dari air dan udara yang lembab demi mengurangi resiko karat. Sesekali, mainkan mainan Anda untuk menjaga mesin/motornya tetap aktif. “Tapi, mainan keleng yang masih mulus rasanya gimana..gitu. Lebih bagus yang sedikit karat,” gurau Fery yang tetap setia pada mainan kaleng vintage ketimbang yang baru. Anda juga mau berburu? Sediakan uang yang tidak sedikit, berkunjunglah ke perkumpulan kolektor mainan kaleng dan berlatihlah mengenali orisinalitas dan ragam mainan yang satu ini.
[caption caption="Bahwasanya, di antara para kolektor telah beredar buku panduan, ensiklopedia dan katalog yang memuat daftar mainan kaleng yang diproduksi di Eropa dan Jepang. Supaya tak dibohongi penjual barang bekas nakal, cobalah mulai membaca buku-buku semacamnya untuk mengetahui identitas mainan (seri produksi, tahun pembuatan dan kisaran harga). (Foto dokpri)"]
Artikel ini dibuat sendiri, telah dimuat pada rubrik Collecting di majalah Martha Stewart Living Indonesia Edisi Juni 2014 dengan judul yang sama. Untuk kebutuhan Kompasiana, penulis telah melakukan berbagai penyesuaian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H