Mohon tunggu...
widhadyah
widhadyah Mohon Tunggu... lainnya -

Never ending learner. An oxymoron sometimes. Sustainability enthusiast.\r\ntwitter : @widhadyah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Berhenti Membaca, dan Berpikirlah!

3 Maret 2017   10:16 Diperbarui: 4 Maret 2017   04:00 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun pada proses membaca setelah fase berhenti membaca, adalah fase dimana saya bisa jernih membedakan fakta, argumen, fakta dengan persepsi, fakta dengan pembentukan opini, opini dari proses deduktif - tanpa data, apalagi hoax (walaupun disertai gambar). Menemukan fakta dari artikel ilmiah, insyaAlloh jadi lebih mudah. Sejujurnya saya baru mengerti, bahkan pada artikel ilmiah kita bisa menemukan banyak bias analisa dan argumen, yang semuanya kembali pada motivasi, kepentingan dan tujuan dari penulis.  Hmmm.... apalagi artikel media yang sarat kepentingan (molaiiiik).

Saya jadi senyum sendiri, saat pagi ini saya mulai membaca paper, dan teringat betapa naif-nya saya. BERHENTI MEMBACA (>.<). Padahal mungkin maksud Sensei saya, berhentilah sekedar membaca, tapi BERPIKIRLAH SAAT MEMBACA, agar kita bisa jernih melihat fakta. Ya maklum mahasiswa satu ini kadang telminya ngga kenal waktu. 

Tidak ada kesimpulan apapun di artikel ini. Karena saya tidak sedang menulis artikel ilmiah.

Selamat membaca. Eh, berpikir. Eh, membaca, Eh, embuhlah~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun