Oleh karena itu, kesepakatan itu perlu juga ditulis di dalam buku siswa dan ditandatangani oleh siswa dan guru tersebut serta orang tua sehingga ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan semua kembali kepada kesepakatan kelas.Â
 Jangan  sampai di kemudian hari ada anak yang protes hp-nya disita oleh guru karena siswa tersebut memainkan HP pada saat pembelajaran. Padahal  saat itu sedang tidak dibutuhkan HP dan siswa merasa keberatan dengan tindakan guru  tersebut.  Akhirnya jika anak  mengadu kepada orang tua,  kita pun  menghindari konflik-konflik dengan pihak lain.
Berikut ini adalah beberapa contoh kesepakatan kelas yang dilakukan dengan keikhlasan dan kesadaran antara siswa dengan guru di sebuah SMA
Pertama semua tugas harus diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan dan diatur sebelumnya dengan guru.  Hp akan disita jika dimainkan saat pembelajaran. jika  ada pengecualian beda kasusnya. Kedua  semua alat teknologi komunikasi  yang dibawa ke dalam kelas harus mengikuti kebijakan penggunaan dengan mematuhi pedoman yang disepakati oleh guru dan siswa
Biasanya kalimat-kalimat yang muncul dalam kesepakatan adalah kalimat-kalimat yang bersifat positif atau perintah. Atau bisa  juga berupa kalimat negatif atau kalimat yang bersifat melarang. Demikianlah pentingnya sebuah kesepakatan kelas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H