Mohon tunggu...
Widasari Saraswati
Widasari Saraswati Mohon Tunggu... -

Sari. Lahir dan besar di Jakarta, mantan pengajar yang menyelesaikan pendidikan di Universitas Negeri Jakarta. Saat ini bekerja sebagai penulis lepas sambil mengurus 2 buah hatinya. www.widasarisaraswati.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Stimulasi Motorik Kasar dan Halus untuk Bayi dari Usia 0-3 bulan

26 Maret 2012   08:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:28 28149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai orang tua merupakan tugas kita untuk memberikan memberikan yang terbaik dalam proses tumbuh kembang buah hati tercinta. Agar keterampilan motorik bayi Anda tumbuh dan berkembang secara optimal, Anda perlu memahami tahap-tahap perkembangannya dan memberikan stimulasi atau rangsangan yg tepat sesuai tahap perkembangannya bayi Anda. Hal ini penting karena jika terjadi keterlambatan atau gangguan pada kemampuan motoriknya bisa segera terdeteksi dan dikoreksi. Apabila hal ini tidak diperhatikan dan perkembangan motor bayi sudah terlambat sejak awal, maka keterlambatan itu akan merembet pada perkembangan motor lainnya. Pada umumnya perkembangan motorik dibedakan menjadi dua yaitu motorik kasar dan motorik halus : - Motorik kasar adalah bagian dari aktifitas motorik yang mencakup keterampilan otot-otot besar, misalnya merangkak, tengkurap, mengangkat leher dan duduk. - Motorik halus bagian dari aktifitas motorik yang melibatkan gerak otot-otot kecil, seperti mengambil benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk, menggambar dan menulis. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai stimulasi/rangsangan apa saja yang dapat Anda berikan untuk membantu meningkatkan kemampuan motorik bayi Anda sejak baru lahir sampai usianya 3 bulan. Stimulasi untuk bayi beberapa bulan selanjutnya berkaitan dengan perkembangan motoriknya agar tumbuh optimal akan saya jelaskan di artikel lainnya. Hal sebaiknya yang perlu Anda perhatikan sebelum memberikan stimulasi ini adalah : 1. Berikan waktu khusus selama kurang lebih 15 menit untuk melakukan stimulasi ini dan yakin kan bahwa diri Anda bebas dari berbagai gangguan, seperti memasak dan pekerjaan rumah tangga lainnya. 2. sebaiknya Anda berkuku pendek dan tangan harus dalam keadaan bersih 3. Lepaskan semua perhiasan yang Anda pakai seperti cincin dan gelang, untuk meminimalkan kemungkinan kulit bayi Anda tergores. 3. Baringkan bayi di atas tempat yang luas dengan permukaan rata misalnya kasur atau busa tebal. 5. Putarlah musik berirama lembut untuk didengar agar bayi lebih rileks dalam melakukan latihan-latihan yang dapat meningkatkan perkembangan motoriknya. Image credit : thinkhowto.com Bayi baru lahir Pada saat ini refleks tubuh bayilah yang bekerja sempurna. Gerakan refleks adalah gerakan-gerakan yg terjadi secara otomatis, tanpa bayi sadari. Seiring dengan waktu gerak refleks ini akan tergantikan dengan gerak motor kasar. Beberapa gerak refleks yang dimiliki bayi adalah : Refleks menghisap (sucking reflex): Bayi akan melakukan gerakan menghisap ketika Anda menyentuhkan puting susu ke ujung mulut bayi. Refleks menggenggam (palmar grasp reflex): Bayi Anda akan otomatis menggenggam jari Anda ketika Anda menyodorkan jari telunjuk kepadanya. Refleks leher (tonic neck reflex) : Akan terjadi peningkatan kekuatan otot (tonus) pada lengan dan tungkai sisi ketika bayi Anda menoleh ke salah satu sisi. Refleks mencari (rooting reflex) : Ketika pipi bayi Anda disentuh maka otomatis mulutnya akan terbuka dan memalingkan wajahnya ke arah sentuhan. Refleks Moro (Moro reflex): Refleks ini berbeda dengan refleks lainnya yang termasuk dalam ketegori gerakan motor. Menurut para ahli, refleks moro ini termasuk reaksi emosional yg timbul dari kemauan atau kesadaran bayi dan akan hilang dengan sendirinya dalam waktu yg singkat. Refleks moro ini timbul ketika bayi dikejutkan secara tiba-tiba atau mendengar suara yang keras. Bayi melakukan gerakan refleks dengan melengkungkan punggungnya dan mendongakkan kepalanya ke arah belakang. Bersamaan dengan gerakan tersebut, kaki dan tangan bayi digerakkan ke depan. Reaksi yang berlangsung sesaat ini pada umumnya diiringi dengan tangisan yang keras. Stimulasi : Pada usia ini rangsangan yang dapat Anda lakukan yakni setelah bayi Anda mandi, cium perutnya, jari kakinya dan jari tangannya dengan lembut. Stimulasi yang lembut ini akan membantu bayi Anda membangun kesadaran mengenai berbagai bagian dari tubuhnya. Usia 1 bulan : Stimulasi motorik kasar : Bayi sudah memiliki refleks untuk menggerakkan tangan dan kakinya sejak lahir. Di usianya yang menginjak satu bulan, bayi mulai belajar untuk menggerakkan tangan dan kakinya ke atas. Untuk membuat ototnya semakin kuat, Anda bisa memberikan stimulasi dengan cara menggantungkan mainan yang mengeluarkan bunyi dan memiliki warna-warna menyolok di tempat tidurnya. Hal ini dapat merangsang bayi untuk menarik tangannya ke atas dan berusaha menggapainya. Cara lain adalah dengan memegang mainan berbunyi yang menarik di sisi kanan atau kiri (bukan tepat di depan) bayi Anda. Buat bayi Anda untuk sedikit berusaha untuk menggapai benda yang diinginkannya. Stimulasi ini dapat melatih koordinasi mata dengan tangan, atau mata dengan kaki. Anda bisa pula menggerak-gerakkan kakinya sambil bernyanyi dan bermain. Stimulasi motorik halus : Untuk menguatkan jari-jarinya, berikan rangsangan dengan cara menyentuh telapak tangan bayi dengan kedua telunjuk Anda. Biarkan bayi menggenggam sejenak dan tarik perlahan kedua tangannya. Anda juga dapat meletakkan mainan yang mengeluarkan suara di tangan bayi Anda. Ini akan sangat menarik baginya karena bayi mulai menyadari gerakan yang dilakukannya dapat menghasilkan bunyi. Usia 2 bulan Stimulasi motorik kasar : Di bulan kedua dalam hidup bayi, gerakan refleksnya akan mulai menghilang dan muncul gerak motor kasar. Baringkan bayi Anda dalam keadaan tengkurap dan goyangkan mainan yang berbunyi di atas kepalanya, juga di sisi kanan dan kirinya. Rangsangan juga dapat diberikan dengan mememanggil nama bayi Anda dari arah depan atau membelai kepala dan leher belakangnya. Si kecil akan mengangkat kepalanya dan ini sangat baik untuk melatih otot lehernya agar semakin kuat. Sebaiknya jangan terlalu sering menggendong bayi Anda atau menaruhnya di ayunan, sebab bayi tidak akan memiliki kesempatan untuk belajar tengkurap. Selain merupakan terapi mencegah peyang pada kepala bayi, tengkurap juga melatih dan menguatkan otot perut dan leher bayi. Tulisan di atas hanyalah kutipan saja, silahkan baca artikel saya lebih lengkapnya di http://widasarisaraswati.blogspot.co.uk/2012/02/stimulasi-motorik-kasar-dan-halus-untuk.html Silahkan baca juga artikel - artikel terkait mengenai bayi, anak dan keluarga yang saya tulis  di : http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2012/03/28/stimulasi-motorik-kasar-dan-halus-untuk-bayi-dari-usia-4-6-bulan/ http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2012/04/03/stimulasi-motorik-kasar-dan-halus-untuk-bayi-dari-usia-7-9-bulan/ http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2012/04/08/stimulasi-motorik-kasar-dan-halus-untuk-bayi-usia-10-12-bulan/ http://widasarisaraswati.blogspot.com/2012/12/tips-mengajari-gosok-gigi-ke-anak.html http://widasarisaraswati.blogspot.com/2012/12/masalah-masalah-umum-yang-sering.html http://widasarisaraswati.blogspot.com/2012/12/cara-merawat-dan-masalah-umum-rambut.html http://widasarisaraswati.blogspot.com/2012/11/stimulasi-musik-tidak-berhenti-saat.html http://widasarisaraswati.blogspot.com/2012/11/manfaat-musik-bagi-janin-bayi-dan-anak.html http://widasarisaraswati.blogspot.com/2012/10/cara-mengajarkan-anak-berjalan.html http://widasarisaraswati.blogspot.com/2012/08/tips-memilih-susu-formula-untuk-anak.html http://widasarisaraswati.blogspot.com/2012/07/beberapa-jenis-permainan-stimulasi_22.html http://widasarisaraswati.blogspot.com/2012/07/beberapa-jenis-permainan-stimulasi.html http://widasarisaraswati.blogspot.com/2012/07/ide-ide-kreatif-menghabiskan-weekend.html http://widasarisaraswati.blogspot.com/2012/06/teknik-perlekatan-dan-posisi-yang.html http://widasarisaraswati.blogspot.com/2012/06/manfaat-mendongeng-bagi-anak.html http://widasarisaraswati.blogspot.com/2012/05/tips-praktis-pelatihan-toilet-potty.html http://widasarisaraswati.blogspot.com/2012/05/tips-bepergian-liburan-dengan-bayi-anak.html http://widasarisaraswati.blogspot.com/2012/03/penyebab-kelahiran-dan-5-kebutuhan.html http://widasarisaraswati.blogspot.com/2012/02/5-tips-mengatasi-kebiasaan-buruk-bayi.html http://widasarisaraswati.blogspot.com/2012/02/penjelasan-14-vaksin-dan-jadwal.html http://widasarisaraswati.blogspot.com/2012/02/bayi-tidak-menangis-saat-dilahirkan.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun