Penulis: Widaryanto (G8401211007), Ayu Lestari (G8401211008), Salma Kamila Windarjat (G8401211010), Muhamad Farhan Alfarizqi (G8401211011), Rava Raisha Putra (G8401211014)
Dosen Pengampu: Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSA dan Ir. MD. Djamaludin, M.Sc
Email: ikk_fema@ipb.ac.id ; Telepon: +62 251 8628303
Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian BogorÂ
Manajemen sumberdaya lingkungan dan kesejahteraan keluarga adalah konsep penting dalam menjaga keberlangsungan hidup manusia. Lingkungan yang sehat dan berkelanjutan dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan keluarga, sedangkan keluarga yang sejahtera memiliki potensi untuk melakukan manajemen sumber daya lingkungan yang lebih baik. Manajemen sumberdaya lingkungan meliputi cara pengelolaan sumber daya alam, termasuk lahan, air, dan udara, agar terjaga keberlangsungannya dan tidak merusak lingkungan, sedangkan kesejahteraan keluarga berkaitan dengan kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan kualitas hidup mereka.Â
Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat memainkan peran penting dalam manajemen sumberdaya lingkungan dan kesejahteraan keluarga. Keluarga adalah kelompok sosial yang terdiri dari individu-individu yang saling terikat oleh ikatan darah, perkawinan, atau adopsi. Keluarga terdiri dari berbagai peran dan tanggung jawab, seperti memberikan dukungan emosional, memberikan dukungan finansial, memberikan pendidikan dan pengajaran, menjaga kesehatan fisik dan mental, dan mengembangkan hubungan sosial.
Kesejahteraan KeluargaÂ
Kesejahteraan keluarga adalah kondisi di mana keluarga merasa bahagia, sehat, dan stabil secara finansial. Kesejahteraan keluarga meliputi beberapa aspek seperti kesehatan, pendidikan, keamanan, serta keberlangsungan hidup yang lebih baik. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesejahteraan keluarga diantaranya adalah kesehatan, pendidikan, keamanan, dan stabilitas finansial. Keluarga yang hidup di area pertanian mayoritas menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.Â
Keluarga seperti ini umumnya disebut dengan keluarga petani. Kesejahteraan keluarga di area pertanian adalah hal yang penting untuk diperhatikan, mengingat sektor pertanian masih menjadi sektor utama dalam memenuhi kebutuhan pangan dan sumber daya perekonomian di banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. Namun, sering kali petani dan keluarganya mengalami keterbatasan akses terhadap sumber daya dan layanan yang diperlukan untuk mencapai kesejahteraan yang diinginkan.