Mohon tunggu...
Wida Reza Hardiyanti
Wida Reza Hardiyanti Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti dan konsultan

Berkarir sebagai peneliti ekonomi, hukum, dan sosial. Saat ini aktif sebagai konsultan dalam beberapa proyek penelitian dan pembangunan ekonomi. Hobi menulis, membaca, menonton film, dan bercengkrama bersama keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjamurnya Fenomena Anak Manja dan Tindakan Kriminalitasnya

6 Agustus 2023   04:40 Diperbarui: 6 Agustus 2023   06:16 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di era modern saat ini, kita menyaksikan fenomena yang menarik perhatian: munculnya anak-anak muda yang tergolong manja dan peningkatan tindakan kriminalitas yang dilakukan pemuda. Fenomena ini menimbulkan berbagai pertanyaan dan keprihatinan di masyarakat. 

Artikel ini akan membahas aspek-aspek penting terkait fenomena anak manja dan tindakan kriminalitas, serta mengeksplorasi solusi pola asuh dan peningkatan keamanan lingkungan setempat.


Fenomena Anak Manja di Era Modern

Anak manja adalah anak yang biasanya terbiasa dimanjakan oleh orang tua atau lingkungan sekitarnya. Fenomena ini tidak terbatas pada era modern saja, namun, dengan perkembangan teknologi dan perubahan sosial, fenomena anak manja menjadi lebih menonjol dan marak terjadi. Beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya anak manja di era modern adalah:

1. Pengaruh Media dan Teknologi: Anak-anak modern terpapar oleh berbagai bentuk media dan teknologi, seperti televisi, ponsel pintar, dan internet. Media ini seringkali menyajikan konsep-konsep yang menggambarkan gaya hidup yang berlebihan dan menginginkan kepuasan seketika, yang dapat mempengaruhi perkembangan perilaku anak.

2. Kurangnya Pengawasan Orang Tua: Kesibukan orang tua dalam menjalani kehidupan modern kadang menyebabkan kurangnya waktu yang dihabiskan bersama anak-anak. Akibatnya, anak-anak menjadi lebih tergantung pada teknologi dan memperoleh pemenuhan kebutuhan emosional mereka dari gadget, bukan dari interaksi sosial yang nyata.

3. Penekanan pada Prestasi dan Kebutuhan Sehari-hari yang Mudah: Masyarakat modern sering menekankan pada prestasi dan kehidupan yang lebih mudah dengan teknologi. Akibatnya, anak-anak menjadi lebih tergantung pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan mereka dan kurang mampu mengembangkan kemandirian.

Tindakan Kriminalitas di Era Modern

Selain fenomena anak manja, tindakan kriminalitas juga meningkat di era modern. Kriminalitas dapat berkisar dari kejahatan kecil seperti pencurian hingga kejahatan serius seperti pembunuhan. Beberapa faktor yang berkontribusi pada peningkatan tindakan kriminalitas adalah:

1. Ketimpangan Sosial dan Ekonomi: Ketidakadilan sosial dan ekonomi dapat menciptakan frustrasi dan ketidakpuasan di masyarakat. Anak-anak dari keluarga yang merasa terpinggirkan atau tidak memiliki kesempatan untuk mencapai kesuksesan cenderung lebih rentan terlibat dalam tindakan kriminalitas. Maupun sebaliknya, anak dari orang kaya yang tak pernah merasakan hidup susah dan difasilitasi berbagai hal oleh orang tua memicu tindakan kriminalitasnya dan seolah ingin menunjukkan relasi kuasa kepada anak dari keluarga ekonomi pas-pasan atau bahkan kurang mampu.

2. Pengaruh Lingkungan: Lingkungan yang tidak aman dan kurangnya pengawasan dapat memberikan kesempatan bagi pelaku kriminal untuk beroperasi tanpa takut dipenjara ataupun ditangkap.

3. Perubahan Nilai dan Norma Sosial: Perubahan nilai dan norma sosial juga dapat mempengaruhi tingkat kriminalitas. Misalnya, toleransi yang lebih rendah terhadap kekerasan atau dorongan untuk mencapai kesuksesan dengan cara apa pun bisa memicu tindakan kriminalitas.

Dampak Fenomena Anak Manja pada Tindakan Kriminalitas

Hubungan antara fenomena anak manja dan tindakan kriminalitas memang kompleks dan tidak bisa disederhanakan. Namun, ada beberapa cara di mana perilaku anak manja dapat berdampak pada tindakan kriminalitas:

1. Rendahnya Empati dan Mampu Menempatkan Diri: Anak manja sering kali kurang berempati dan kesulitan untuk memahami atau menempatkan diri pada posisi orang lain. Hal ini dapat mengurangi kesadaran akan konsekuensi negatif tindakan kriminal.

2. Ketergantungan pada Orang Lain: Anak manja yang terbiasa dimanjakan mungkin cenderung mencari solusi dari orang lain, termasuk jika mereka terlibat dalam perilaku kriminal.

3. Kurangnya Kemandirian dan Pengendalian Diri: Anak manja bisa mengalami kesulitan dalam mengendalikan impuls dan emosi, yang dapat menyebabkan perilaku agresif atau tindakan kriminal.

Solusi untuk Mengatasi Fenomena Anak Manja dan Tindakan Kriminalitas

Mengatasi fenomena anak manja dan tindakan kriminalitas adalah tugas yang kompleks dan memerlukan kerja sama dari berbagai pihak. Beberapa solusi yang dapat diambil adalah:

1. Pendidikan dan Kesadaran: Pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai empati, toleransi, dan keadilan harus diperkuat di sekolah dan lingkungan keluarga. Kesadaran akan konsekuensi tindakan kriminal juga harus ditingkatkan.

2. Peran Orang Tua: Orang tua harus berperan aktif dalam mengasuh anak-anak mereka dengan memberikan batasan yang sehat dan mendukung perkembangan kemandirian anak.

3. Keterlibatan Masyarakat: Keterlibatan aktif masyarakat dalam pencegahan kriminalitas melalui program-program komunitas, pengawasan lingkungan, dan pembinaan potensi anak-anak akan sangat membantu.

4. Penguatan Sistem Hukum: Sistem hukum harus diperkuat untuk memberikan sanksi yang adil dan efektif bagi pelaku kriminal, sekaligus memberikan dukungan dan rehabilitasi bagi mereka yang ingin berubah.

Kesimpulan

Fenomena anak manja dan tindakan kriminalitas di era modern menjadi tantangan yang membutuhkan perhatian serius dari masyarakat. Dengan memahami penyebab dan dampaknya, serta mengambil langkah-langkah yang tepat, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman, berdaya saing, dan berempati bagi generasi masa depan. Dengan kesadaran dan kerja sama dari semua pihak, kita dapat melangkah menuju masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun