Mohon tunggu...
Wida Reza Hardiyanti
Wida Reza Hardiyanti Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti dan konsultan

Berkarir sebagai peneliti ekonomi, hukum, dan sosial. Saat ini aktif sebagai konsultan dalam beberapa proyek penelitian dan pembangunan ekonomi. Hobi menulis, membaca, menonton film, dan bercengkrama bersama keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Psikologi di Balik Daya Tarik Clickbait: Mengapa Kita Terus Tertarik?

31 Juli 2023   12:43 Diperbarui: 31 Juli 2023   21:48 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Clickbait telah menjadi bagian tak terpisahkan dari lingkungan digital saat ini. Banyak pengguna internet tertarik untuk mengklik judul-judul clickbait yang menarik perhatian, meskipun seringkali isinya tidak sesuai dengan harapan. Artikel ini akan membahas psikologi di balik daya tarik clickbait, mengapa manusia tertarik untuk mengkliknya, dan bagaimana fenomena ini mempengaruhi perilaku pengguna internet.

Clickbait adalah teknik pemasaran digital yang bertujuan untuk menarik perhatian dan mendorong pengguna internet untuk mengklik tautan atau judul konten tertentu. Biasanya, judul-judul clickbait sangat menarik dan kontroversial, dengan janji-janji yang berlebihan atau berita sensasional yang memancing rasa ingin tahu. Seringkali, setelah diklik, konten yang disajikan tidak sesuai dengan harapan, dan hal ini dapat mengecewakan pengguna.

Rasa Ingin Tahu Manusia:
Psikologi yang mendasari daya tarik clickbait terkait erat dengan sifat manusia yang memiliki rasa ingin tahu yang kuat. Manusia secara alami ingin tahu informasi baru atau menarik yang dapat memberikan mereka kepuasan intelektual atau emosional. Clickbait memanfaatkan rasa ingin tahu ini dengan menawarkan janji-janji menarik yang membuat pengguna penasaran dan ingin mencari tahu lebih lanjut.

Emosi dan Sensasi:
Clickbait juga berhubungan dengan peran emosi dalam mempengaruhi perilaku manusia. Judul clickbait sering kali mengandung unsur emosional yang dapat memicu perasaan tertentu seperti kegembiraan, ketakutan, kebencian, atau penasaran. Emosi tersebut dapat mempengaruhi pengambilan keputusan manusia, termasuk keputusan untuk mengklik tautan clickbait.

Algoritma dan Popularitas:
Faktor lain yang berperan dalam daya tarik clickbait adalah penggunaan algoritma oleh platform media sosial dan situs web. Algoritma ini cenderung menampilkan konten yang paling populer atau paling banyak diklik oleh pengguna. Akibatnya, judul clickbait yang berhasil menarik banyak klik akan muncul di beranda atau feed pengguna lainnya, meningkatkan visibilitas dan daya tariknya.

Dampak Negatif Clickbait:
Meskipun clickbait mungkin berhasil dalam jangka pendek untuk menarik perhatian, dampaknya dapat negatif dalam jangka panjang. Pengguna yang sering mengklik clickbait yang mengecewakan dapat merasa kecewa atau kehilangan kepercayaan pada platform atau situs web tertentu. Selain itu, clickbait juga dapat menyebarkan informasi palsu atau sensasional yang berdampak buruk pada akurasi dan integritas berita.

Penutup:
Dalam era digital yang dipenuhi dengan konten yang bersaing untuk menarik perhatian, clickbait menjadi fenomena psikologis yang menarik untuk dipahami. Daya tariknya berhubungan dengan rasa ingin tahu manusia, peran emosi, dan penggunaan algoritma oleh platform digital. Meskipun clickbait mungkin berhasil dalam menarik klik, kita harus lebih bijaksana dalam memilah dan memilih konten yang sebenarnya bermanfaat dan dapat diandalkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun