Setiap fase kehidupan membawa tantangan dan tanggung jawabnya masing-masing. Salah satu fase kritis yang dihadapi oleh banyak individu adalah ketika mereka mencapai usia dewasa dan harus menghadapi tanggung jawab berbakti pada orangtua mereka. Sementara itu, di era modern, fenomena "sandwich generation" juga semakin menjadi perhatian di masyarakat. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi tuntutan berbakti pada orangtua dan bagaimana fenomena sandwich generation mempengaruhi kehidupan keluarga dan masyarakat secara luas.
I. Tuntutan Berbakti pada Orangtua
1. Nilai Berbakti pada Orangtua di Berbagai Budaya
Tuntutan berbakti pada orangtua tidaklah asing dalam banyak budaya di seluruh dunia. Di banyak masyarakat, nilai-nilai tradisional menekankan pentingnya menghormati dan merawat orangtua pada masa tua mereka. Dalam budaya Asia khususnya, filial piety (berbakti pada orangtua) dianggap sebagai kewajiban moral dan sosial yang harus dipatuhi oleh setiap anggota keluarga.
2. Tanggung Jawab dalam Merawat Orangtua Lanjut Usia
Seiring dengan bertambahnya usia orangtua, mereka mungkin membutuhkan perhatian ekstra dan perawatan khusus. Tantangan timbul ketika anggota keluarga harus berjuang untuk mengimbangi pekerjaan, tanggung jawab keluarga, dan peran sebagai pengasuh orangtua. Ini sering kali mengarah pada perasaan kewalahan dan stres.
3. Implikasi Emosional dalam Berbakti pada Orangtua
Meskipun berbakti pada orangtua adalah tindakan yang dihargai, itu juga dapat menyebabkan stres emosional bagi anggota keluarga yang terlibat. Melihat orangtua menghadapi tantangan fisik atau mental pada usia tua bisa menjadi hal yang menyakitkan dan memicu perasaan kecemasan dan kesedihan.
II. Fenomena Sandwich Generation
1. Definisi dan Karakteristik