Kampus Mengajar Angkatan 1 merupakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi (Kemendikbudristek), yang mana sasaran dari program ini diperuntukan bagi sekolah dasar yang berada di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) atau sekolah yang terakreditaasi C.
Melalui program ini mahasiswa diharapkan dapat memberikan sumbangsih dan pengabdian dalam bidang Pendidikan khususnya untuk membantu guru dalam meningkatkan kualitas Pendidikan pada masa pandemic covid 19 di Indonesia.
Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang ada, saya Neng Wida Qudrotilah (PGSD) bersama rekan saya Dinar Nur Alkifah Jihadatunnafsy (Pendidikan Matematika), Elvia Hani Marlina (Administrasi Pendidikan), Fini Kristiani (Pendidikan IPS), Fitri Nur Hanifah (Pendidikan Manajemen Perkantoran), Mentari Vitalianty Putri (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), Rejeki Cahaya Ismaya (PGSD Pendidikan Jasmani) dan Stevi Handayani (PGPAUD) merupakan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang mendaftar dan berkesempatan mengikuti program Kampus Mengajar Angkatan 1 dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) ibu Maya Dewi Kurnia, beliau dosen dari Universitas Swadaya Gunung Djati Cirebon.
Setelah dinyatakan lolos seleksi program Kampus Mengajar, mahasiswa diharuskan untuk observasi ke sekolah sasaran masing-masing. Maka dari itu saya dan rekan-rekan yang tergabung dalam program tersebut berkunjung ke sekolah sasaran yang berlokasi di Kp. Rajamandala, Desa Mandalamukti Kec. Cikalongwetan Kab. Bandung Barat.
Berbekal surat tugas dan surat rekomendasi dari Kemendikbud dan dinas Pendidikan daerah, kami menyampaikan maksud dan tujuan program Kampus Mengajar kepada pihak sekolah dan memohon izin untuk dibimbing dalam menjalankan tugas mengajar ini dari 23 Maret 2021 – 25 Juni 2021. Mengingat lokasi sekolah berada di zona merah, maka pihak sekolah menyarankan kegiatan mengajar dilakukan secara blended (daring dan tatap muka).
Dari hasil observasi terhadap keadaaan sekolah dan keadaan lingkungan sekolah, kemudian kami menyususn beberapa program kegiatan yang akan dijalankan selama program berlangsung, salah satunya yaitu kegiatan “Pojok Literasi Girimukti”. Pada masa sekarang kemampuan literasi numerasi sangatlah penting dihadirkan dan dikenalkan dilingkungan anak sejak dini.
Motivasi dalam menguatkan literasi numerasi, keterbatasan waktu dalam melangsungkan pengajaran, iklim belajar dalam tatar akademis yang tampak kurang menyenangkan bagi siswa, serta kecemburuan sosial antar anak di luar sekolah sasaran perihal mengapa mereka tidak kebagian untuk belajar bersama tim pengajar Kampus Mengajar Angkatan 1, menjadi latar belakang utama kami dalam merancang kegiatan ini.
Keinginan kami untuk menciptakan ruang belajar ditengah-tengah masyarakat di dukung penuh oleh tokoh masyarakat setempat, hal ini kami jadikan peluang untuk berkontribusi lebih disamping mengajar di sekolah sasaran kami juga bisa mengajar anak-anak yang berada di lingkungan sekitar sekolah.
Kegiatan Pojok Literasi ini dirancang dengan tujuan untuk mengenalkan pembelajaran literasi dan numerasi serta urgensinya bagi menunjang pengetahuan dasar anak, menguatkannya dengan metode pembelajaran yang menyenangkan dan disukai anak, memfasilitasi ruang belajar pada anak usia sekolah dasar di lingkungan SDN GIRIMUKTI dan membangun percaya diri anak melalui kegiatan-kegiatan penunjang serta antusiasme anak untuk senang membaca buku. Ada beberapa kegiatan yang akan mendukung terselenggaranya Pojok Literasi ini, kegiatan tersebut mencangkup hal-hal sebagai berikut:
1. Ngabuburead, Kegiatan ini merupakan fasilitas giat membaca bagi anak.
2. Selamat berbuka puisi, Kegiatan ini merupakan fasilitas berfikir kreatif dan inovatif bagi anak. Dalam kegiatan ini pembimbing akan mengajak anak untuk mengamati alam sekitar melalui indranya, hasil pengamatan akan dituangkan ke dalam bentuk kata, kalimat, dan bait hingga menjadi puisi. Lalu anak dilatih untuk membacakan hasil tulisannya untuk menumbuhkan kepercayaan diri mereka.
