Mohon tunggu...
Widaniaty OctavianiNR
Widaniaty OctavianiNR Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi

Namaku Widaniaty Octaviani Nur Ramadanty, tapi biasanya aku dipanggil Wida. Aku lahir pada 26 Oktober 2004 di Garut. Menulis adalah cara bagiku untuk mengekspresikan perasaan, terutama tentang kesedihan, dan romansa. Aku suka menggambarkan emosi yang mendalam dalam karyaku, seperti di novel, cerpe, puisi. Selain menulis, aku juga suka membaca, memasak, dan merawat hewan.

Selanjutnya

Tutup

Love

Self-Love vs Ekspetasi Orang Lain: Bagaimana Menemukan Kebahagiaan Sejati?

21 September 2024   07:44 Diperbarui: 21 September 2024   07:46 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Remaja sering kali berada di persimpangan antara keinginan pribadi dan ekspektasi orang lain. Di mana batasnya, dan bagaimana cara agar tetap bahagia tanpa kehilangan jati diri?

Hidup untuk Diri Sendiri, Bukan Untuk Likes

Di zaman di mana media sosial mendominasi, banyak remaja terjebak dalam "perang popularitas." Jumlah likes, followers, atau komentar positif seakan menjadi tolak ukur kebahagiaan dan kesuksesan. Padahal, kebahagiaan sejati tidak bisa diukur dari apa yang dilihat orang lain di layar.

Apa yang Harus Dilakukan?

Hentikan membandingkan hidupmu dengan hidup orang lain di media sosial. Ingat, apa yang ditampilkan hanyalah sisi terbaik, bukan keseluruhan cerita. Fokuslah pada dirimu sendiri dan bagaimana kamu bisa berkembang menjadi versi terbaikmu, bukan versi yang diharapkan orang lain.

Tekanan Menjadi "Sempurna"

Remaja kerap merasa tertekan untuk tampil sempurna di segala aspek---baik dari penampilan fisik, akademis, hingga kepribadian. Standar yang dipatok oleh masyarakat membuat banyak remaja merasa tidak cukup baik jika tidak sesuai ekspektasi ini. Padahal, setiap orang punya perjalanan hidup yang berbeda, dan tidak ada yang benar-benar sempurna.

Cara Melepaskan Tekanan:

  • Terima bahwa ketidaksempurnaan adalah bagian dari diri manusia. Justru hal itu yang membuat kita unik.
  • Alih-alih berfokus pada apa yang tidak bisa kamu capai, hargai setiap kemajuan kecil yang telah kamu buat. Sekecil apapun, itu adalah bagian dari pencapaianmu.
  • Surround yourself dengan orang-orang yang mencintaimu apa adanya, bukan karena apa yang kamu miliki atau capai.

Menghadapi Ekspektasi Orang Tua dan Masyarakat

Remaja sering merasa dibebani oleh harapan orang tua yang menginginkan mereka menjadi ini atau itu. Harapan ini, meski dilandasi cinta, bisa menjadi pedang bermata dua yang menekan remaja untuk memenuhi impian yang bukan miliknya. Pada akhirnya, banyak yang merasa terjebak dalam jalur yang tidak mereka pilih sendiri.

Solusi:

Berani bicara! Komunikasikan apa yang sebenarnya kamu inginkan. Kamu berhak untuk mengejar mimpi yang sesuai dengan passion-mu, bukan hanya karena itu yang diinginkan orang lain. Dialog terbuka dengan orang tua atau keluarga bisa menjadi langkah awal untuk menemukan solusi yang baik untuk kedua belah pihak.

Pentingnya Self-Love

Sering kali, kita terlalu sibuk memikirkan ekspektasi orang lain hingga lupa mencintai diri sendiri. Self-love bukan berarti egois; justru dengan mencintai diri sendiri, kita bisa lebih produktif, bahagia, dan memberi dampak positif pada lingkungan sekitar.

Tips Mencintai Diri Sendiri:

  • Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai tanpa merasa bersalah.
  • Stop negative self-talk. Setiap kali kamu ingin mengkritik diri sendiri, ubah pikiran itu menjadi kata-kata yang lebih membangun.
  • Ingat, kamu cukup. Kamu tidak perlu menjadi orang lain untuk berharga.

Kebahagiaan Bukanlah Tujuan, Melainkan Proses

Sering kali kita berpikir bahwa kebahagiaan adalah sesuatu yang bisa dicapai setelah mendapatkan sesuatu, entah itu nilai bagus, pasangan ideal, atau pekerjaan impian. Padahal, kebahagiaan adalah proses yang terjadi setiap hari. Ini tentang bagaimana kita menikmati setiap langkah perjalanan, bukannya hanya menunggu sampai di garis finish.

Rahasia Kebahagiaan Sehari-Hari:

  • Berlatih bersyukur setiap hari. Fokus pada hal-hal kecil yang membuatmu bahagia, seperti senyuman teman, musik favorit, atau bahkan matahari terbenam.
  • Ciptakan momen bahagia. Kebahagiaan tidak datang sendiri, kita yang menciptakannya. Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang membuat hatimu senang, meski hanya sebentar.

Pada akhirnya, kebahagiaan sejati sebagai remaja bukanlah tentang memenuhi ekspektasi orang lain atau tampil sempurna di media sosial. Kebahagiaan adalah tentang mencintai dirimu sendiri, menjalani hidup sesuai dengan apa yang kamu inginkan, dan menerima ketidaksempurnaan sebagai bagian dari perjalananmu. Berani untuk menjadi dirimu sendiri adalah kunci untuk menemukan kebahagiaan yang tidak bisa dibeli oleh jumlah likes atau pengakuan orang lain

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun