Mohon tunggu...
Widadi Muslim
Widadi Muslim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang energik, atraktif dan murah senyum. Motivator dan penulis buku kependidikan. Juara kedua kompetisi edukasi Anlene Hidup Penuh Makna. Saat ini mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 164 Jakarta Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Albin Goes to Yogyakarta

10 Juli 2023   21:51 Diperbarui: 10 Juli 2023   22:16 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Jami' Al Aqsho, Klaten. (Foto: Widadi)

Hotel Royal Brongto. (Foto: Widadi)
Hotel Royal Brongto. (Foto: Widadi)

Pagi yang indah. Matahari bersinar cerah, menyinari halaman Hotel Royal Brongto. Burung-burung pun berkicau riang. Saya membuka wa dari Bu Ika.

"Kak Dadi nanti langsug yang ngisi senam pagi dan ice breaking ya."

"Iya siap, tapi sebaiknya saya ngisi ice breakingnya saja."

Senam dan ice breaking hanya sebentar sekedar untuk melemaskan otot-otot, kemudian kami sarapan pagi. Setelah sarapan bagi di hotel rombongan Albin Ceria berkemas menuju bus untuk berwisata ke Pantai Drini yang beralamat di Desa Banjarejo, Kecamatan Tanungsari, Gunung Kidul, Yogyakarta.

Bus Pandawa 87 berjalan perlahan. Pak Jamal sebagai guide tour menceritakan sejarah kota Yogyakarta dengan semangat. Sebentar kemudian rombongan bergantian karaokean. Pak Reza memulainya dengan lagu-lagu nostalgia. Peserta Albin goes to Yogyakarta lainnya nimbrung.

Giliran saya diminta ikut menyumbang suara. Saya nyanyikan lagu Masih Ada Waktu karya Ebiet G. Ade disusul kemudian dengan lagu-lagu lama dari Koes Plus. Pukul 06.12 WIB rombongan sudah sampai di Pantai Drini. Kami keluar dan turun dari bus. Sebagian ada yang langsung berlari menuju toilet karena kebelet pipis. Sebagian lainnya menikmati udara pantai. Sementara yang lainnya menuju Rumah Makan Mutiara.

Rumah Makan Mutiara. (Foto: Widadi)
Rumah Makan Mutiara. (Foto: Widadi)

Puluhan kelapa muda yang disajikan pemilik warung menggoda iman. Kami pun bergegas menghampirinya. Nasi, sayur bening dan lauk pauk menyusul kemudian. Setelah kenyang kami menyusuri jalan dan gang menuju pantai. Bau amis tak bisa kami hindari karena di kanan dan kiri gang pedagang menjual aneka ikan asin dan hasil laut lainnya. Kaos, baju, celana, topi dan asesoris lainnya juga dijual di sepanjang gang menuju pantai.

Sesampai di pantai, sejauh mata memandang tampak birunya air laut dan putihnya deburan ombak menggoyang puluhan bahkan ratusan perahu karet yang disewa dan dinaiki pengunjung. Bermain di pantai dengan perahu karet sangat menyenangkan. Ikan-ikan tampak berenang ditimpa sinar matahari yang berkilauan, di dasar pantai tampak terumbu karang dan bebatuan kecil menambah pesona alam pantai Drini.

Pantai Drini. (Foto: Widadi)
Pantai Drini. (Foto: Widadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun