ruang guru di lantai 3.
Selasa pagi. Langit mendung. Hujan turun rintik-rintik. Pintu masuk sekolah dipenuhi kerumunan anak, ojol dan para pengantar lainnya. Bunyi alunan lagu “Belajar Menyenangkan” berkumandang dariSemua anak asyik dengan kesibukannya masing-masing. Ada yang melepas jaket, mantel, jas hujan, mengganti sandal dengan sepatu, melipat payung kemudian menuju ruang kelas masing-masing.
Pak Bambang Irawan, security sekolah kebagian durian runtuh. Merapikan bawaan anak-anak lainnya yang masih berantakan. Empat orang caraka, Mas Abdi, Mas Jojo, Kang Dede dan Bang Ubay sibuknya bukan main. Mereka berjibaku menyapu dan mengepel lantai keramik bekas sepatu peserta didik dan guru yang melintas.
"Selamat pagi anak-anak, selamat pagi semuanya. Pembiasaan pagi ini adalah gotong royong membersihkan kelas. Bapak dan ibu wali kelas sudah menunggu kalian di depan kelas. Silakan kalian berbaris di depan kelas kemudian dengan sikap sempurna bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya 3 stanza." Demikian komando Ibu Suziana dari ruang guru menggunakan speaker.
Ros ketua kelas 8B membagi tugas.
"Tolong 8 anak laki-laki mengangkat kursi ke atas meja."
"Siap boss." Jawab Arya dkk
"Sisanya mengeluarkan semua kertas dan kotoran dari laci meja."
"Ok, ketua kelas yang baik." Kata Kelvin
"Trus 8 anak perempuan mengelap jendela dan ventilasi."
"Iya siap." Jawab Malika
"Bima dan 3 orang melepas bendera-bendera kecil yang masih menempel di dinding dan langit-langit."
"Iya siap."
"Ganen dan 4 temannya membersihkan bekas lem yang menempel di kaca."
"Baik Ros, ok."
"Ventilasi dan jendela tolong dibersihkan yang benar agar debunya nggak jatuh ke meja."
"Siap kerjakan."
"Arsyad dan 4 temannya tolong bersihkan papan tulis pakai kanebo."
"Iya Ros."
"Tolong 4 anak perempuan menyiapkan kemoceng dan sapu ya."
"Ok deh, kakak."
"Pekerjaan terakhir adalah mengepel, saat ada yang mengepel lantai tolong semua menunggu di luar kelas."
"Ok, jawab mereka serentak."
"Tolong dong 2 anak laki-laki mengambil air untuk mengepel!"
"Iya saya." Jawab Lingga dan Ebil
Gotong royong membersihkan ruang kelas berlangsung selama 30 menit dari pukul 06.30-07.00 WIB. Semua anak tampak senang karena kelasnya menjadi lebih bersih.
"Terima kasih teman-teman yang sudah mau bergotong royong, besuk kita beri wewangian ya, setuju?"
"Setuju."
"Anin, masih pegang uang kas kelas nggak?"
"Masih Ros."
"Cukup nggak untuk membeli pewangi ruangan?"
"Cukup, masih banyak kok."
"Beli tisu juga dong."
"Usul Fani."
"Bagaimana dengan usul Fani?"
"Iya, setuju."
Pagi ini anak-anak merasakan serunya bergotong royong. Tersisa waktu 2 menit sebelum pukul 07.00 WIB.
"Anak-anak tadi kalian sudah bergotong royong, hayo siapa yang bisa menyebutkan manfaat bergotong royong?"
"Pekerjaan menjadi lebih ringan, Pak." Jawab Arsyad
"Ada yang mau menambahkan?"
"Mempererat pertemanan, Pak." Jawab Naomi
"Ada lagi?"
"Melatih bersosialisasi, Pak." Jawab Anggi
"Masih ada lagi?"
"Pekerjaan lebih cepat selesai, Pak." Jawab Surya
Nah demikianlah dahulu para pendiri bangsa ini bisa meraih kemerdekaan yaitu dengan bergotong royong. Gotong-royong dapat memperkuat bangsa. Sebentar lagi bel akan berbunyi, silakan mempersiapkan diri untuk pelajaran jam pertama. Selamat belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H