Mohon tunggu...
Widadi Muslim
Widadi Muslim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang energik, atraktif dan murah senyum. Motivator dan penulis buku kependidikan. Juara kedua kompetisi edukasi Anlene Hidup Penuh Makna. Saat ini mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 164 Jakarta Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengantar Raja Sehari

4 Februari 2023   21:32 Diperbarui: 4 Februari 2023   21:35 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengantin, keluarga, dan Aki Lengser. (Foto: Dokumentasi panitia)

Sabtu pagi, cuaca cerah. Pak Rus nyamperin ke rumah.

"Sudah siap Pak Haji?"

"Siap Pak Rus."

"Wah Pak Haji mah udah ready dari jam 05.00." Tambah Pak Agus

"Iya tadi saya lihat jam 5 -an Pak Haji udah muterin gang." Canda Bu Eka istri Pak Rus

Pukul 07.30 WIB kami berempat satu mobil menuju Masjid At Taqwa, Jl. Raya Pasar Minggu, KM 19, 7 Pejaten Barat Pasar Minggu.

Mula-mula perjalanan sangat lancar, sesampai di pertigaan Jalan Sasak dekat danau macetnya luar biasa. Entah apa penyebabnya. Mobil pun berjalan merayap. Beberapa kendaraan lainnya banyak yang balik arah. Di depan Rumah Sakit Sari Asih kami diskusi.

 

"Wah bisa telat nih Pak Haji kalau macetnya kayak gini."

"Kita tunggu sebentar kalau sampai di Kantor BTN, Jl. Dewi Sartika, Ciputat masih macet kita ambil alternatif."

Mobil terus merayap semakin pelan hingga sampai di POM Bensin Cipayung saya ambil keputusan.

"Gini aja Pak Agus, Pak Rus dan Ibu Rus saya pesan gojek."

"Iya Pak sepertinya jalan ke depan masih macet parah."

Dari dalam mobil saya pesan gojek, langsung dapat driver. Lima menit kemudian driver ojol memberi kabar.

"Pak saya sudah sampai."

"Wah tak ada pilihan lain nih Pak Rus, saya turun di sini ya."

"Iya Pak Haji, hati-hati."

Akhirnya saya turun dari mobil tepat di samping POM Bensin Cipayung, Ciputat  kemudian berlari sejauh 500 m ke arah Kantor Bank BTN, Dewi Sartika.

Orang-orang heran melihat saya berlari karena memakai sepatu pantopel  berbaju batik lengan panjang. Saya nggak ambil pusing yang penting jangan sampai telat mewakili keluarga calon pengantin pria.

Di depan Kantor Bank BTN beberapa orang berpakaian olah raga sedang senam pagi. Saya arahkan pandangan ke segala penjuru. Tak ada satu pun driver ojol yang menunggu di situ.

"Bang Ojol di mana, ini saya di depan kantor Bank BTN pakai baju batik?"

"Wah Bapak salah ngasih titik tujuannya, saya di BTN yang Gintung."

"Waduh, terus bagaimana dong."

"Yaudah, saya ke situ Pak."

"Ok, saya tunggu ya."

Dalam hati saya ingin membatalkan dan berganti driver ojol lain, tetapi timbul rasa tidak tega. Saya pun sabar menunggu meski sempat tergoda dengan beberapa ojol yang melintas tanpa penumpang. Dengan harap-harap cemas saya berdiri mematung di depan kantor Bank BTN tak peduli dengan pandangan mata orang-orang yang tampak keheranan.

Motor Honda Vario warna merah datang dari arah selatan. Saya berlari menjemputnya. Driver menyebut nama saya. Langsung saya meminta tancap gas memburu waktu. Bang Cahyo nama driver ojol itu sangat lincah mengendarai motornya meskipun jalan raya masih macet.

"Ada apa sih Bang kok macetnya begini?"

"Itu Pak separuh badan jalan sedang digali."

"Oh pantesan."

Lubang galian kami lalui,  Bang Cahyo ngebut naik jembatan layang Ciputat. Motor melaju kencang ke arah timur hingga sampai Pasar Jumat belok kiri, sesampai di lampu kerah MAN Pondok Pinang belok kanan menyusuri

Jalan Raya Tb. Simatupang. Lurus ke arah timur kemudian belok ke kiri menuju Jalan Raya Pasar Minggu.

Alhamdulillah, pukul 08.24 WIB saya sampai di Masjid At Taqwa.

"Pak Mun, acara sudah mulai ya?"

"Belum Pak Haji, masih berbaris."

"Ok, terima kasih Pak Munadi."

”Sama-sama Pak Haji.”

Saya bergegas masuk ke dalam masjid. Di dalam masjid rombongan pengantin pria sudah rapi berjajar berhadap-hadapan dengan keluarga pengantin perempuan. Saya merangsek ke dalam barisan berdiri paling depan di samping Pak Suhaimi, ayah calon pengantin pria.

MC meminta rombongan calon pengantin pria berjalan perlahan menuju tempat duduk yang telah disiapkan. Kami duduk di sebelah kiri. Meja dan kursi untuk akad nikah berada di tengah agak ke depan. Di sebelah kanan

duduk rombongan calon pengantin perempuan.

Acara dimulai, dua orang perempuan maju ke depan kemudian duduk di kursi. Orang pertama membaca kalam ilahi. Orang kedua membaca sari tilawah. Kemudian MC meminta wakil keluarga calon pengantin pria menyampaikan maksud dan tujuan. Saya berdiri, maju ke depan dan menyampaikan maksud dan tujuan sesuai pesan keluarga calon pengantin pria. Alhamdulillah lancar.

Giliran wakil calon pengantin perempuan menyambut dan menjawab  apa yang saya sampaikan. Alhamdulillah maksud dan tujuan kami diterima pihak calon pengantin perempuan. MC melanjutkan, "Bapak dan Ibu sekarang pukul 08.55 mohon menunggu 5 menit lagi. Tepat pukul 09.00 akad nikah akan dilangsungkan." Saya meminta ijin kepada Pak Suhaimi ayah dari calon pengantin pria ke toilet karena kebelet pipis.

Tepat pukul 09.00 WIB akad nikah dimulai. Penghulu berbincang sejenak dengan kedua orang tua calon mempelai kemudian memeriksa dokumen calon mempelai dan para saksi nikah. Ijab kabul dilangsungkan.

"Apakah ijab kabul sah?" Tanya penghulu

"Sah, sah." Jawab yang hadir bersahutan

Alhamdulillah ijab kabul berjalan lancar. Penghulu menyampaikan khutbah nikah, hadirin mendengarkan dengan khidmat. Pengantin berganti busana. Pukul 11.00 WIB dilakukan kirab. Aki Lengser mengawali kirab dengan berjalan pelan dan khidmat menuju tempat pelaminan. Tamu undangan mengabadikan momen indah ini. Semoga menjadi keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah. Aamiin Aamiin  YRA.

"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya,  dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang." (Q.S. Ar Rum ayat 21)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun