Mohon tunggu...
Widadi Muslim
Widadi Muslim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang energik, atraktif dan murah senyum. Motivator dan penulis buku kependidikan. Juara kedua kompetisi edukasi Anlene Hidup Penuh Makna. Saat ini mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 164 Jakarta Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Purna Tugas

1 Februari 2023   07:44 Diperbarui: 1 Februari 2023   07:52 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berkunjung ke rumah Pak Ahyadi. (Foto: Dokumentasi sekolah)

Selasa, 31 Januari 2023 adalah hari terakhir Pak Ahyadi, M.M. mengabdi pada ibu pertiwi sebagai guru. Lebih dari 36 tahun beliau menjadi guru Olah Raga. Segala kemampuan yang dimilikinya sudah beliau abdikan untuk mendidik generasi negeri ini.

Siapakah Pak Ahyadi? Pak Ahyadi adalah sosok pendidik yang layak diteladani. Beliau lahir di Jakarta pada tahun 1963. Beliau bersekolah di SD di Palmerah Petang 1 dan lulus pada tahun 1976. Kemudian melanjutkan  pendidikan di Sekolah Menengah Umum Tingkat Pertama Negeri 31 di Jakarta dan lulus pada tahun 1980. Kemudian bersekolah lagi di Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas Negeri 70 dan lulus  pada tahun 1983.

Lulus dari SMUA kemudian melanjutkan  kuliah di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan lulus pada tahun 1987. Terakhir beliau kuliah di Sekolah Tinggi Manajemen IMMI dan lulus pada tahun 2015.

Suami dari Ibu Ikhlasianah ini dalam kesehariannya selalu berpenampilan sederhana. Jika tidak ada jam mengajar di kelas waktu yang ada beliau habiskan untuk mengaji Al Quran di musholla sekolah. Saat ini beliau tinggal di Pondok Ranji, Ciputat Timur.

Jika musim rambutan tiba beliau tak segan memetik rambutan di halaman rumahnya kemudian dimasukkan ke dalam karung dan membawanya ke sekolah. Teman-temannya di SMPN 164 sangat senang menikmati rambutan dari beliau. Buahnya manis, dagingnya empuk dan bijinya pun renyah enak dimakan.

Pagi itu beliau didampingi Ibu Hj. Hamidah selaku Kepala Sekolah SMPN 164 menyalami ratusan peserta didik yang mengular di halaman sekolah. Sementara itu di panggung Rebbeca dan Jessica mengalunkan lagu Pahlawan Tanpa Tanda Jasa karangan Sartono dilanjutkan dengan lagu Sampai Jumpa, yang dipopulerkan oleh Endank Soekamti.

Rebbeca dan Jasmine menyanyikan lagu Sampai Jumpa. (Foto:Dokumenasi sekolah)
Rebbeca dan Jasmine menyanyikan lagu Sampai Jumpa. (Foto:Dokumenasi sekolah)

Datang akan pergi

Lewat 'kan berlalu 

Ada 'kan tiada bertemu akan berpisah 

Suasana pun hening sejenak. Sejurus kemudian ratusan peserta didik bangun dari duduk lesehannya kemudian berdiri, berjalan  menyalami beliau. 

Peserta didik menyalami Pak Ahyadi. (Foto: Dokumentasi sekolah)
Peserta didik menyalami Pak Ahyadi. (Foto: Dokumentasi sekolah)

Di dalam buku "Asyiknya Menulis Puisi Akrostik" saya pun menuliskan nama beliau setelah mendapatkan ijinnya:

Aku sudah tak muda lagi 

Hari-hari kudekatkan diri pada ilahi

 

Ya dengan shalat dan membaca kitab suci 

Aku sangat yakin

Dunia ini hanya sementara

Ingin aku mendapatkan rido-Nya

Teman guru yang seusianya Pak Uus namanya. Jika Pak Ahyadi mengajar Olah Raga maka Pak Uus mengajar Matematika. Sepintas keduanya seperti kakak beradik. Keduanya senang bermain ping pong.

Kata yang empunya cerita, dulu Pak Ahyadi pernah punya teman guru, Pak Purna namanya. Kini Pak Ahyadi sudah purna tugas. Sama-sama purna tapi beda makna. Sebagai seorang PNS purna tugas artinya pegawai tersebut telah suskses dengan nilai baik dan mengabdi sampai batas kedinasan yang ditentukan. Selamat menikmati hari-hari bebas berisik Pak Ahyadi. Selamat terbebas dari kemacetan sepanjang jalan kenangan.

Berkunjung ke rumah Pak Ahyadi. (Foto: Dokumentasi sekolah)
Berkunjung ke rumah Pak Ahyadi. (Foto: Dokumentasi sekolah)

Wal 'ashr.

(Demi masa)

Innal ingsaana lafii khusr.

(Sungguh, manusia berada dalam kerugian) 

Illalladziina aamanuu wa 'amilush-shoolihaati wa tawaashou bil-haqqi wa tawaashou bish-shobr.

(kecuali orang-orang  yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun