Mohon tunggu...
Widadi Muslim
Widadi Muslim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang energik, atraktif dan murah senyum. Motivator dan penulis buku kependidikan. Juara kedua kompetisi edukasi Anlene Hidup Penuh Makna. Saat ini mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 164 Jakarta Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bugenvil Merah Menjadi Saksi

31 Januari 2023   11:01 Diperbarui: 31 Januari 2023   11:07 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selasa pagi. Cuaca mendung. Udara tenang. Matahari belum menampakkan sinarnya. Sebagian lampu di ruang-ruang kelas masih menyala. Jam dinding menunjuk pada angka 06.20 WIB.

Bu Suziana, Pak Muchtarudin, Bu Nurja, Ustadz Zaenal silih berganti merapikan peserta didik. Sesaat kemudian semua hadirin berdiri. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya 3 stanza ciptaan W.R. Soepratman berkumandang. Suasana menjadi segar.

Di halaman sekolah juga tampak daun-daun pohon masih merunduk. Bugenvil pink mulai layu setelah beberapa hari menampakkan kecantikannya. Sebaliknya, bugenvil merah mulai mekar lebih cantik dan merona daripada bugenvil pink. Bugenvil merah menjadi saksi ratusan peserta didik SMPN 164, guru dan karyawan melantunkan ayat-ayat suci Al Qur'an.

Iya, waktu sepagi itu ratusan anak perempuan usia SMP yang beragama Islam berkerudung putih, berbaju batik kombinasi warna warni dan bawahan putih sudah menyemut di halaman sekolah. Begitu juga dengan anak laki-laki yang berbaju batik dan bawahan putih duduk manis di samping kanan peserta didik perempuan.

Sementara itu para pendidik dan tenaga kependidikan menyebar di berbagai tempat sambil mengawasi dan membimbing peserta didik yang masih kesulitan membaca Al Quran. Melihat anak-anak perempuan berkerudung putih dari lantai 3 sungguh suatu pemandangan yang sangat indah. Mirip kota santri.

Suasana di kota santri

Asyik senangkan hati

Suasana di kota santri

Asyik senangkan hati

Tiap pagi dan sore hari

Muda mudi berbusana rapi

Menyandang kitab suci

Hilir mudik silih berganti

Pulang pergi mengaji

Duhai ayah ibu

Berikanlah izin daku

Untuk menuntut ilmu

Pergi ke rumah guru

Mondok di kota santri

Banyak ulama kiyai

Tumpuan orang mengaji

Mengkaji ilmu agama

Bermanfaat di dunia

Menuju hidup bahagia

Sampai diakhir masa

Sementara itu peserta didik non muslim berada di ruang PAK bersama dengan para guru yang seagama dengan peserta didik juga melakukan ibadah. Di antara mereka saling menyayangi dan saling menghormati. Lakum diinukum wa liya diin. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.

Pagi ini tadarus Al Qur'an sudah sampai pada surah At Taubah. Waktu tadarus Al Qur'an dimulai pada pukul 06.30-07.00 WIB. Lima orang murid memimpin di depan duduk di atas panggung permanen yaitu Adnan, Irfan, Rifqi, Abdan dan Alya.

Mereka  dibimbing dan didampingi oleh Ustadz Hanafi Prima dan Ustadz Zaenal Arifin. Keduanya adalah ustadz muda yang mengajar PAI di SMPN 164 Jakarta Selatan. Pembacaan surah At Taubah dimulai dari ayat 73 dan berakhir pada ayat 100.

Ada pun arti dari surah At Taubah ayat 100 adalah "Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung."

Allahummarhamna bilquran. Waj'alhulanaa imaman wa nuran wa huda wa rohmah. Allahumma dzakkirna minhu maa nasiitu wa 'allimnaa minhu maa jahilna warzuqna tilawatahu aana-allaili wa'atrofannahaar Waj'alhulanaa hujatan ya robbal 'alamin.

"Ya Allah rahmatillah kami dengan Al Quran. Jadikanlah ia sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk, dan rahmat bagi kami. Ya Allah ingatkanlah kami atas apa yang terlupakan darinya. Ajarilah kami atas apa yang belum tahu darinya. Berikanlah kami kemampuan membacanya sepanjang malam dan ujuang siang. Jadikanlah ia sebagai pembela kami, wahai Tuhan semesta alam."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun