Mohon tunggu...
Widadi Muslim
Widadi Muslim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang energik, atraktif dan murah senyum. Motivator dan penulis buku kependidikan. Juara kedua kompetisi edukasi Anlene Hidup Penuh Makna. Saat ini mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 164 Jakarta Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Asesmen Diagnostik: Pengertian, Manfaat dan Tujuannya

15 Januari 2023   10:06 Diperbarui: 15 Januari 2023   10:17 2914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setelah Pelatihan Asesmen. (Foto: Dokumentasi SMPN 164 Jakarta Selatan)

Rabu siang, guru-guru SMPN 164 Jakarta Selatan berkolaborasi dengan guru-guru dari SMPN 53, SMPS Al Fajar, dan SMP Tarakanita III Jakarta belajar asesmen. Hadir sebagai pembicara Ibu Yati (Kepala Sekolah SMP Labschool Kebayoran Lama, Jakarta).

Beliau menjelaskan bahwa asesmen diagnostik adalah asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan, peserta didik, sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta didik.

Peserta pelatihan bertanya, "Apa fungsi asesmen diagnostik bagi peserta didik dan guru. Bu?" Beliau menjawab,”Bagi peserta didik asesmen diagnostik berfungsi untuk mengidentifikasi tingkat kesulitan dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan bagi guru asesmen diagnostik berfungsi untuk membantu engembangkan rancangan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.”

Setelah Pelatihan Asesmen. (Foto: Dokumentasi SMPN 164 Jakarta Selatan)
Setelah Pelatihan Asesmen. (Foto: Dokumentasi SMPN 164 Jakarta Selatan)

Bu Murni bertanya, ”Apa manfaat asesmem diagnostik bagi murid dan guru Bu?” ”Manfaat asesmen diagnostik bagi peserta didik adalah untuk mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dan kondisinya. Karena mendapatkan pembelajaran yang sesusi maka peserta didik lebih aktif selama KBM berlangsung.  Dengan aktif mengikuti proses pembelajaran maka pencapaian hasil peserta didik bisa meningkat. Bagi guru, asesmen diagnostik memudahkan membuat rancangan pembelajaran yang mengakomodir kompetensi dan kondisi peserta didiknya. Guru mendapatkan umpan balik dari peserta didik di setiap pembelajaran.” Demikian Bu Yati menjelaskan.

Sekitar tiga minggu berikutnya, tepatnya Jumat, 13 Januari 2023 kami membedah materi dari beliau pada saat MGMP di ruang guru. Seru sekali suasananya. Secara jujur kami mengakui bahwa para guru jarang melakukan asesmen diagnostik. Bahkan untuk beberapa guru muda belum pernah melakukan asesmen diagnostik baik di sekolah yang lama maupun ketika bergabung di SMPN 164.

Dari hasil diskusi MGMP tersebut kami menjadi semakin paham bahwa dalam pelaksanaannya asesmen diagnostik dibagi menjadi dua, yaitu asesmen diagnostik kognitif dan non kognitif. Asesmen diagnostik kognitif adalah asesmen yang dilakukan pada awal dan akhir pembelajaran untuk memantau seberapa jauh peserta didik bisa memahami tema pembelajaran.

MGMP Bahasa Indonesia. (Foto: Dokumentasi SMPN 164 Jakarta Selatan)
MGMP Bahasa Indonesia. (Foto: Dokumentasi SMPN 164 Jakarta Selatan)

Asesmen diagnostik kognitif sebaiknya dilakukan  secara berkesinambungan sebelum dan setelah pembelajaran berlangsung sehingga bisa juga disebut asesmen formatif. Asesmen diagnostik kognitif juga bisa dilakukan di pertengahan atau akhir semester dalam bentuk ujian atau disebut juga asesmen sumatif.

Asesmen diagnostik kognitif bertujuan  mengidentifikasi pencapaian kompetensi peserta didik. Merancang pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi rata-rata peserta didik. Membentuk kelas remidial yang mampu mengakomodir peserta didik dengan kemampuan di bawah rata-rata.

Tahapan asesmen diagnostik kognitif meliputi tahap persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut. Kegiatan pada tahap persiapan yaitu membuat jadwal pelaksanaan asesmen,  mengidentifikasi tema-tema pembelajaran  sesuai dengan kompetensi dasar dan menyusun pertanyaan sederhana.

Tahap pelaksanaan meliputi kegiatan pengerjaan soal-soal asesmen oleh peserta didik.  Soal diberikan kepada semua peserta didik. Kegiatan pada tahap tindak lanjut yaitu mengolah hasil asesmen, menghitung rata-rata perolehan kompetensi peserta didik. Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik guru membagi peserta didik dalam tiga kompok. 

Jika perolehan peserta didik sama dengan rata-rata kelas, peserta didik akan kembali diajar oleh guru yang bersangkutan sesuai fase perkembangan belajarnya. Jika dibawah rata rata, guru yang bersangkutan  akan memberikan pendampingan berupa materi tambahan. Jika diatas rata rata, peserta didik dapat mengikuti program pengayaan.

MGMP Bahasa Inggris. (Foto: Dokumentasi SMPN 164 Jakarta Selatan)
MGMP Bahasa Inggris. (Foto: Dokumentasi SMPN 164 Jakarta Selatan)

Ada pun untuk asesmen diagnostik nonkognituf langkah-langkahnya yaitu persiapan,  pelaksanaan,  dan tindak lanjut. Pada tahap persiapan, guru menyiapkan instrumen asesmen yang meliputi, lambang, simbol, atau hambar uang mendukung suasana hati. Membuat tabel atau pernyataan seperti ketika membuat kuesioner. Misalnya, bagaimana perasaanmu saat ini? Apakah sekarang kamu merasa nyaman? Pengalaman apa yang kamu dapatkan dari pembelajaran hari ini?

Pada tahap pelaksanaan, guru menghimbau peserta didik untuk mengisi instrumen yang sudah kita buat. Guru bisa mengingatkan agar peserta didik jujur ketika mengisi instrumen tersebut dan sebaiknya peserta didik diberikan batasan waktu yang sama untuk setiap kelas pada saat itu.

Selanjutnya pada tahap tindak lanjut atau diagnosis guru sebaiknya sesegera mungkin menganalisis keadaan emosi dan psikologis peserta didik berdasarkan instrumen yang telah diisi oleh peserta didik. Pada tahap ini guru juga bisa mengajak guru partner yang mengajar di kelas tersebut. Kemudian hasil analisis dan diskusi kita sampaikan kepada orang tua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun