Mohon tunggu...
Widadi Muslim
Widadi Muslim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang energik, atraktif dan murah senyum. Motivator dan penulis buku kependidikan. Juara kedua kompetisi edukasi Anlene Hidup Penuh Makna. Saat ini mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 164 Jakarta Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pembiasaan Tadarus Al Qur'an

14 Januari 2023   09:29 Diperbarui: 14 Januari 2023   09:46 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Murid dan guru, dan karyawan SMPN 164 bertadarus. (Foto: Widadi)

Selasa pagi jam digital di lorong pintu masuk sekolah menunjuk pada angka 06.20 WIB. Anak-anak Rohis (Rohani Islam) bergotong-royong menggelar karpet di halaman sekolah. Mereka mengatur dan menyiapkan segala hal terkait pelaksanaan tadarus Al Qur'an yang sebentar lagi akan dilaksanakan. Beberapa pengurus OSIS membantu, para guru mendampingi dan mengarahkan.

"Di sini nanti tempat untuk para guru." Kata Risky.

"Untuk anak-anak yang memimpin pembacaan tadarus di mana Ris?" Tanya Abdan.

"Mereka kita tempatkan di panggung agar terlihat oleh semua murid."

"Rohis di mana tempatnya?"

"Rohis mah mobile, berpencar, jangan bergerombol."

"Kursi-kursi itu untuk siapa?"

"Untuk bapak/ibu guru yang sudah sepuh biar nyaman duduknya."

"Wah bagus juga tuh Ris."

"Iya, semoga lancar kegiatan kita hari ini."

"Aamiin."

Murid dan guru, dan karyawan SMPN 164 bertadarus. (Foto: Widadi)
Murid dan guru, dan karyawan SMPN 164 bertadarus. (Foto: Widadi)

Pukul 06.30 WIB, halaman sekolah sudah dipenuhi murid-murid yang duduk rapi berseragam batik biru putih khas SMPN 164 dan kerudung waran putih untuk anak-anak perempuan. Sebagian anak membawa mushaf Al Qur'an, sementara itu yang lainnya membawa Al Qur'an digital. Ustadz Zaenal Arifin, Ustadz Hanafi dan para guru sesekali memberi komando dan mengarahkan agar kegiatan berjalan lancar.

Petugas pemandu tadarus adalah anak-anak Rohis yaitu Abdan, Reza, dan Rehan. Sementara itu anak-anak Rohis lainnya seperti Fajri, Rifqi, Adnan, Faris, Irfan, Sarah, Elvina dan Farisal berpencar membantu jalannya acara.

Para guru ada yang sebagian duduk di depan anak-anak, di sisi timur, barat, samping, belakang dan berbaur dengan murid-murid. Pagi itu halaman sekolah penuh dengan anak-anak, guru dan karyawan bertadarus mengumandangkan ayat-ayat suci Al Qur'an. Ustadz Zaenal Arifin yang didampingi oleh Ustadz Hanafi mengawali tadarus dengan mengajak semua yang hadir melantunkan surah Al Fatihah.

Kemudian dilanjutkan dengan bersama-sama membaca surah Al A'raf ayat 196-206. Ada pun arti dari ayat 196 adalah, "Sesungguhnya pelindungku adalah Allah yang telah menurunkan Kitab (Al Qur'an). Dia melindungi orang-orang saleh." Sedangkan arti dari ayat 206 adalah, "Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhnamu tidak merasa enggan untuk menyembah Allah dan mereka mensucikan-Nya dan hanya kepada-Nya mereka bersujud."

Kegiatan ini melibatkan seluruh warga sekolah. Pada pembiasaan bertadarus sebagian ada yang membaca sebagian lainnya menyimak dengan tujuan mempelajari atau menjaga hafalan dengan mengulang bacaan Al Qur'an.

Bagi umat Islam, membaca Al Qur'an adalah ibadah sunah yang memiliki banyak keutamaan. Sedangkan yang mendengarnya saja akan mendapatkan pahala yang sama dengan yang membacanya sebagaimana firman Allah dalam surat Al A'raf ayat 204 yang artinya "Dan apabila dibacakan Al Qur'an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat."

Keluarga besar SMPN 164 bertadarus. (Foto: Widadi)
Keluarga besar SMPN 164 bertadarus. (Foto: Widadi)

Bagaimanakah cara bertadarus yang benar? Pertama, berwudhu. Di dalam surah Al Waqi'ah ayat 77-79, telah dijelaksan bahwa tidak ada yang menyentuh Al Qur'an selain hamba yang bersuci, ("dan (ini) sesungguhnya Al Qur'an yang sangat mulia, dalam Kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuz), tidak ada yang menyentuhnya selain hamba-hamba yang disucikan."

Kedua, memohon perlindungan dengan doa, "Maka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca Al Qur'an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk."

Ketiga, membaca dengan perlahan, "atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al Qur'an itu dengan perlahan-lahan."

Lantas apakah keutamaan orang yang bertadarus Al Qur'an? Pertama, akan dimasukkan ke dalam surga.  Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Allah SWT memiliki keluarga dari golongan manusia." Para sahabat bertanya, "Siapakah mereka wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, Para ahli Qur'an, mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang khususnya."

Dalam hadist yang lain Rasulullah bersabda bahwa pembaca Al Qur'an yang memaknai isi dan mengamalkannya akan Allah berikan kemudahan pada proses hisab di hari kiamat. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang membaca Al Qur'an dan mengikuti ajaran yang ada di dalamnya, maka Allah SWT akan memberikan petunjuk dari kesesatan dan melindunginya dari keburukan hisab pada hari kiamat. (HR. Muslim)

Kedua, membuat hati tenang. Dengan melantunkan ayat-ayat Allah dan memaknai tiap kalimatnya, jiwa dan pikiran akan menjadi tenang. Dalam surah Ar Ra'd ayat 28 Allah berfirman yang artinya "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi  tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.

Ketiga, melancarkan rizki. Nabi SAW bertanya, "Apakah salah satu dari kalian senang jika saat kembali kepada keluarganya ia mendapati tiga ekor unta betina yang besar dan gemuk?" Para sahabat menjawab, "Ya." Kemudian beliau berasabda, "Tiga ayat Al Qur'an yang dibaca pada waktu shalat lebih baik baginya dari tiga ekor unta betina yang  besar dan gemuk." (HR. Muslim)

Keempat, memberikan kenikmatan kepada orang tuanya. Dalam HR Abu Daud. "Barangsiapa yang membaca Al Qur'an dan mengamalkannya semata-mata karena Allah SWT maka Allah akan memberikan mahkota di kepala kedua orangtuanya dan kenikmatan pada hari kiamat dan akan terlihat lebih terang daripada sinar matahari sehingga kamu tidak akan menduganya bahwa ganjaran itu dikarenakan amalan-amalan si pembaca Al Qur'an itu.

Keluarga besar SMPN 164 tadarus Al Qur'an. (Foto: Widadi)
Keluarga besar SMPN 164 tadarus Al Qur'an. (Foto: Widadi)

Kelima, mendapatkan syafaat di alam kubur. Rasulullah bersabda, "Puasa dan Al Qur'an memberi syafaat pada hamba di hari kiamat. Puasa berkata "Wahai Rabb, telah kucegah ia dari mekan dan syahwat di siang hari maka berilah aku syafaat untuknya." Sementara itu Al Qur'an berkata, "Aku cegah ia dari tidur di malam hari maka berilah aku syafaat untuknya." Keduanya pun lalu diberikan hak untuk memberikan syafaat." (HR. Muslim).

Keenam, akan dikumpulkan bersama malaikat sebagaimana dijelaskan dalam HR. Bukhari dan Muslim yaitu; "Orang yang mahir membaca kitab Allah kelak akan medapat tempat di surga, bersama para malaikat yang mulia serta diliputi ketaatan. Sementara orang yang kesusahan dan diliputi keberatan ketika membaca Al Qur'an, maka dirinya mendapatkan dua pahala."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun