Seperti biasanya, pagi itu Pak Jono mandi sebelum waktu Subuh, kemudian melaksanakan shalat Subuh di musholla dekat rumahnya. Tanpa sarapan pagi beliau bergegas pergi mengabdi pada ibu pertiwi. Mengajar dan mendidik anak-anak negeri. Menggapai asa, meraih mimpi.
Awan berarak mengiringi. Gerimis turun tiada henti. Sesampai di tempat tugas ia memarkir kendaraannya kemudian menuju ruang tata usaha untuk mengisi kehadiran dengan sidik jari. Hari itu pembelajaran dimulai dengan pembiasaan pagi hari, belajar literasi. Pukul 06.30 WIB pembiasaan dimulai. Pukul 07.00 WIB pembiasaan pagi diakhiri.
Pukul 07.00 WIB Pak Jono menuju kelas 8B. Ia akan mengajar Bahasa Indonesia dengan tema Teks Drama. Sebelum memulai pembelajaran Pak Jono mengajak peserta didik menyanyi. Lagunya berjudul “Aku Suka Teks Drama.” Lirik lagunya sebagai berikut:
Teks drama paling aku suka
Di sana banyak ceritanya
Yang lucu paling aku suka
Yang sedih aku kurang suka
Pak Jono kemudian mengajak peserta didik melakukan ice breaking. Semua anak berdiri, kemudian mengucapkan kata experience before label (alami sebelum menamai). Pada saat mengucapkan kata experience sambil mengepalkan kedua tangan seolah-olah berusaha lari. Kemudian ketika mengucapkan kata be fore label sambil menaruh tangan kiri di depan dada tengadah ke atas disusul dengan tangan kanan telungkup 10 cm di atas tangan kiri seolah-olah memberi tahu panjang sesuatu.
Kemudian Pak Jono menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu setelah dijelaskan tentang pengertian, ciri utama, struktur dan kaidah kebahasaan teks drama peserta didik diharapkan dapat: 1) menjelaskan pengertian teks drama dengan tepat, 2) menjelaskan ciri utama teks drama dengan tepat, 3) menjelaskan struktur teks drama dengan tepat. 4) menjelaskan kaidah kebahasaan teks drama dengan tepat. Kegiatan selanjutnya menjelaskan manfaat belajar teks drama, yaitu; mendapatkan ilmu pengetahuan, menambah wawasan, melatih keberanian, melatih keterampilan berbahasa, sebagai sarana hiburan, dan membentuk karakter.
Kemudian Pak Jono membuat mindmapping sederhana pada papan tulis, dan meminta peserta didik untuk menjelaskannya.
Anak-anak, tadi pak guru sudah menjelaskan tentang pengertian, ciri, struktur, dan kaidah kebahasaan teks drama. Sekarang siapa yang berani menjelaskan tentang teks drama?
“Saya Pak.”
“Silakan Ebil.”
“Teks drama adalah teks yang ditulis dalam bentuk dialog untuk dipentaskan, Pak.”
”Anak-anak, apakah betul jawaban Ebil?”
”Betul Pak.”
”Sekarang giliran Arsyad, apa sajakah ciri-ciri utama teks drama?”
”Ciri utama teks drama yaitu; berupa cerita, berbentuk dialog, dan untuk dipentaskan.”
”Jawaban Arsyad betul ya, anak-anak.”
”Betul Pak.”
”Sekarang giliran Shakira, sebutkan beberapa istilah yang mirip dengan drama!”
”Istilah yang mirip dengan drama yaitu sandiwara, lakon, dan tonil.”
”Siapa yang mau menambahkan?”
”Saya Pak.”
”Silakan Surya.”
”Istilah yang mirip dengan drama dan sudah kita kenal yaitu sendratari, dan tablo.”
”Siapa yang bisa menjelaskan pengertian sendratari?”
”Saya Pak.”
”Silakan Ros.”
”Kepanjangan dari sendratari adalah seni, drama, dan tarian. Maksudnya di dalam pertunjukan tersebut dipertontonkan gabungan antara kesenian, drama, dan tari-tarian.
”Di manakah kita bisa menyaksikan Sendratari Ramayana?”
”Di Candi Borobur, Pak.” Jawab Lingga.
”Salah Pak, yang betul di Candi Prambanan.”
”Iya betul jawaban Bima. Sekarang siapa yang bisa menyebutkan struktur teks drama?”
“Saya Pak.”
”Ok, silakan Anindya!”
”Struktur teks drama terdiri dari prolog, dialog, dan epilog.”
”Sekarang Putra, apakah prolog itu?”
”Prolog adalah kata-kata atau pengantar pertunjukan drama.”
”Agus, apakah dialog itu?”
”Dialog adalah percakapan antarpemain drama, Pak.”
”Selanjutnya Kelvin, apakah epilog itu?”
”Epilog adalah kata-kata yang disampaikan setelah pertunjukan drama.”
”Anak-anak, apakah jawaban ketiga temanmu tadi betul?”
”Betul Pak.”
”Pada dialog biasanya terdiri dari 3 bagian, siapa yang tahu?”
”Saya pak.”
”Ok, kamu Yusuf.”
”Dialog terdiri dari orientasi, komplikasi, dan resolusi Pak.”
”Iya bagus Yusuf.”
”Siapa yang bisa menjelakan pengertian orientasi?”
”Saya Pak.”
”Silakan Arya.”
”Orientasi adalah pengenalan para tokoh dalam pertunjukan drama atau bagian awal cerita yang menggambarkan situasi yang sedang terjadi.”
”Dena, apakah komplikasi itu?”
”Komplikasi adalah pengembangan dalam teks drama yang berfungsi mengembangkan konflik cerita. Atau gangguan-gangguan dan kekeliruan yang dialami tokoh utamanya.”
”Safwa, jelaskan pengertian resolusi?”
”Resolusi yaitu bagian yang berisi penyelesaian masalah yang sebelumnya muncul dan berkembang di dalam sebuah drama atau penyelesaian konflik yang terjadi.”
”Anggi coba kamu sebutkan unsur-unsur drama?”
”Unsur-unsur drama yaitu alur dan penokohan.”
”Apakah ada yang bisa menambahkan?”
”Saya Pak.”
”Ok, silakan Mentari!”
”Unsur-unsur drama lainnya adalah dialog, latar, dan bahasa.”
”Sekarang perhatikan cabang terakhir dari mindmapping yang sudah pak guru buat. Di situ tertulis kaidah. Maksudnya adalah kaidah kebahasaan teks drama. Siapa bisa menyebutkan?”
”Saya Pak.”
”Silakan Gabriel.”
”Kaidah kebahasaan teks drama menggunakan kalimat langsung, kalimat tersebut diapit oleh dua tanda petik.”
”Dessy, berikan contoh kalimat langsung.”
Pak Guru berkata, ”Sekarang kita belajar bahasa Indonesia.”
”Bagus Dessy.”
”Alifah, sebutkan kaidah kebahasaan teks drama berikutnya?”
”Kaidah kebahasaan teks drama menggunakan kata ganti orang ketiga pada bagian prolog atau epilognya, sedangkan pada bagian dialognya menggunakan kata ganti orang pertama dan kedua.”
”Satrio, jelaskan kaidah kebahasaan berikutnya!”
”Kaidah kebahasaan teks drama berikutnya adalah menggunakan kata kerja yang menggambarkan peristiwa. Contohnya; menyingkirkan, menyuruh, menghadap, dll.”
”Sekarang, Yoga!”
”Kaidah kebahasaan teks drama selanjutnya adalah menggunakan kata kerja yang dipikirkan. Contohnya; mengalami, merasakan, mengharapkan, dll.”
”Selanjunya silakan, Mutia!”
”Kaidah kebahasaan teks drama lainnya yaitu menggunakan kata sifat yang menggambarkan tokoh, tempat atau suasana. Contohnya; bersih, ramai, kuat, dll.”
”Berikutnya Nadia, silakan!”
”Kaidah kebahasaan teks drama berikutnya yaitu menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu. Contohnya; kemudian, setelah itu, sekarang, dll.”
”Kalisa, sebutkan 3 unsur dalam dialog drama!”
”Tiga unsur dalam dialog drama yaitu tokoh, wawancang, dan kramagung.”
”Elis, apakah wawancang itu?”
”Wawancang adalah dialog yang harus diucapkan oleh tokoh cerita, Pak.”
”Wina, apakah kramagung itu?
”Kramagung adalah petunjuk perilaku yang harus dilakukan tokoh pada pertunjukan drama.”
”Sebelum berlanjut, apakah ada yang perlu pak guru jelaskan lagi?”
”Ada Pak, bagaimana cara atau langkah-langkah mementaskan pertunjukan drama agar waktu kami praktik nanti lebih baik?”
”Pertanyaan yang bagus Kiki.”
”Langkah-langkah yang diperlukan untuk mementaskan drama adalah membedah naskah, reading, casting, mendalami peran, blocking, running, gladi resik, dan pementasan. Membedah naskah drama dilakukan secara bersama-sama. Jadi kalian nanti harus duduk bersama, diskusi.Tujuannya agar semua calon pemain memahami isi naskah yang akan dimainkan.
Reading artinya calon pemain membaca keseluruhan naskah drama sehingga dapat mengenal masing-masing peran. Casting artinya pemilihan peran dengan tujuan agar peran yang dimainkan sesuai dengan kemampuan pemain. Mendalami peran maksudnya adalah calon pemain drama mengadakan pengamatan lapangan agar peran yang dimainkannya sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Blocking maksudnya adalah mengatur teknis panggung. Running artinya adalah calon pemain drama menjalani latihan secara lengkap mulai dari dialog sampai pengaturan pentas. Gladi resik artinya latihan terakhir sebelum pentas. Pementasan artinya semua pemain sudah siap dengan kostum dan segala hal yang diperlukan di panggung. Dalam hal ini hendaknya dekorasi panggung juga sudah lengkap dan siap. Apakah kalian paham?”
”Paham Pak, terima kasih.”
Baiklah anak-anak, sekarang marilah kita melakukan refleksi. Teks drama adalah teks dalam bentuk cerita yang bertujuan untuk dipentaskan. Ciri utama teks drama yaitu berupa cerita, berbentuk dialog, dan untuk dipentaskan. Struktur teks drama terdiri dari prolog, dialog, dan epilog. Sedangkan kaidah kebahasaan yang digunakan pada teks drama adalah menggunakan kalimat langsung, menggunakan kata ganti orang, menggunakan konjungsi temporal, menggunakan kata kerja yang menggambarkan peristiwa, menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan, dan menggunakan kata sifat yang menggambarkan tokoh, tempat atau suasana.
Tugas untuk pertemuan selanjutnya adalah kalian membuat kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 6 orang. Dengan demikain akan ada 6 kelompok.
Latihan soal:
1.Apakah yang dimaksud dengan teks drama?
2.Jelaskan 3 ciri utama teks drama!
3.Jelaskan struktur teks drama!
4.Jelaskan kaidah kebahasaan yang digunakan pada teks drama!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H